JAKARTA, ULTIMAGZ.com – “Travelling tidak hanya untuk sekadar bersenang-senang, tetapi juga untuk menjalin persahabatan dengan alam dan berbagi,” ujar Nila Tanzil, pendiri Taman Bacaan Pelangi, traveller, dan juga blogger, saat menjadi pembicara di Nutrifood Leadership Award, Selasa (10/11) di Jakarta.
Nila bercerita, ketika ia travelling ke Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur, ia selalu menyelam untuk melihat keindahan alam laut. Namun, ia merasa sedih ketika mengetahui tidak adanya akses buku bagi anak-anak di daerah tersebut. Lantas, ia memutuskan untuk mendirikan perpustakaan bernama Taman Bacaan Pelangi.
“Mata saya terbuka ketika melihat anak-anak pergi ke sekolah dan bermain di Labuan Bajo. Saya enggak bisa bayangin masa kecil tanpa buku. Akhirnya, saya memutuskan untuk bekerja menjadi konsultan komunikasi supaya bisa menetap di sana,” paparnya.
Nila mengungkapkan, pada Desember 2009, ia hanya membawa 200 buku ke Pulau Rote. Kini, sudah ada 4000an buku di Taman Bacaan Pelangi.
“Tujuannya untuk meningkatkan minat membaca anak-anak dengan cara menyediakan akses buku,” ujar Nila.
Tak terasa, dampak dari aksinya tersebut ternyata membuahkan hasil. Kemampuan berbahasa Indonesia pada anak-anak di sana semakin baik dan alur mengarangnya juga semakin bagus. Bahkan, Nila sempat kaget ketika mendapati anak-anak menjadi kutu buku cilik. Pasalnya, ada anak sekolah yang tidak mau pulang lantaran ingin membaca buku.
“Saya terharu sekali ketika mendengar hal tersebut. Saya belajar the art of giving dari mereka,” katanya.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor: Nikolaus Harbowo
Fotografer : Cantika augalegita