JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Media dan Jurnalisme di Indonesia menjadi salah satu bagian penting dalam mengahadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sikap dasar tidak mudah percaya terhadap informasi yang ada di media sosial, online, dan cetak menjadi hal yang perlu dikritisi oleh anak muda agar mereka siap hadapi MEA.
Hal itu diungkapkan oleh Muhammad Farhan, Pangeran Siahaan, dan Wisnu Nugroho dalam seminar Media dan Jurnalisme di acara Festival Indonesia Youth Conference (IYC) 2015 yang bertajuk “Kita Siap”, di Upper Room, Wisma Nusantara, Jakarta, Sabtu (28/11).
“Sikap skeptis sangat diperlukan agar tidak termakan oleh perkataan orang lain. Jangan sampai mendapatkan informasi yang tidak benar,” kata Wisnu Nugroho, Editor kolom politik di Harian Kompas ini.
Ia menegaskan, saat ini dunia digital tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, arus informasi semakin banyak dan masyarakat diharapkan mampu “melek” media mulai saat ini. Pasalnya, semua informasi yang disampaikan media belum tentu benar, diperlukan literasi media agar masyarakat tidak mudah dimanipulasi.
“Kini kita jangan hanya cover both side pada media, tetapi cover all side,” tuturnya.
Senada dengan Wisnu, Pangeran menilai masyarakat jangan sampai menjadi sekadar permainan dari media. Verifikasi terhadap informasi yang ada di media menjadi sebuah keharusan. Menurutnya, masyarakat harus menjadi konsumen media yang cerdas.
“Jangan terima semua informasi yang ada. Media punya opini masing-masing, ada framing dan pemilihan kata di setiap media yang menunjukan keberpihakan mereka,” ujar Pangeran.
Sementara itu, Farhan mengungkapkan akuntabilitas informasi pada media saat ini perlu diwaspadai, terutama pada media online. Pasalnya, banyak informasi di media online yang diragukan lantaran mengutamakan kecepatan dibandingkan ketepatan informasi.
“Media daring so powerful, tetapi akuntabilitasnya dipertanyakan. Maka dari itu, saya lebih percaya pada media cetak,” papar Farhan, penyiar radio senior dan pembawa acara di sejumlah stasiun televisi ini.
Penulis : Christoforus Ristianto
Editor: Ghina Ghaliya
Fotografer : Debora Darmawan