• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, June 5, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam Drama Musikal “Gemuruh”

by Ghina Ghaliyah
August 22, 2015
in Event
Reading Time: 2 mins read
0
SHARES
3.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com — “Dunia ini bulat adanya, tetapi manusia terlalu gemar mengkotak-kotakan,” sebuah penggalan dialog itu merupakan dialog pembuka dari drama musikal Gemuruh persembahan Jakarta Movement of Inspiration (JKTMOVEIN) di Taman Ismail Marzuki, Minggu (16/8).

Drama musikal yang berdurasi sekitat dua jam ini meceritakan kisah empat klan yang tinggal bersama dalam sebuah tempat yang disebut Samasta. Keempat Klan tersebut di antaranya, Sikara, Aruna, Tranggana, dan Balin. Keempatnya saling bersiteru karena memiliki kepercayaan dan gaya hidup yang berbeda.
Sikara merupakan klan pemuja matahari. Mereka berambisi unruk mengadakan pembangunan di Samasta dengan kekuatannya. Sedakan Aruna adalah klan pemuja bulan yang berniat menjaga perdamaian antar klan.
Lalu, Tranggana adalah klan pemuja bintang yang selalu ingin memberikan pencerahan bagi seluruh warga Samasta. Dan Balin yang merupakan klan pecinta bumi ini yang selalu ceria dan memiliki tekad untuk membuat seluruh warga Samasta bahagia.
Kisah dimulai ketika keempat klan tersebut mengahadapi ancaman yang sama. Gunung Mandira yang menjadi sumber kehidupan bagi mereka akan meletus dalam 699 tahun sekali dan menghancurkan ekosistem yang ada. Dari peristiwa tersebut, perwakilan dari masing-masing klan berkumpul untuk merencanakan pembangunan Samasta kembali. Namun, keinginan itu ditolak oleh Svara dan Beno, sang kepala klan Sikara dan Balin yang pesimistis mempersatukan keempat klan tersebut karena banyaknya perbedaan.

Setelah penolakan itu, terjadilah sebuah perang antar klan. Namun, perang tiba-tiba terhenti karena Gunung Mandira kembali meletus. Dalam masa sulit tersebut, akhirnya mereka menyadari bahwa perbedaan justru dapat membuat mereka bertahan hidup dan bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik lagi.

Pertunjukan ini ditutup dengan aksi para pemain yang membawakan lagu berjudul Sambutlah Perbedaan. Nilai persatuan yang diangkat dalam drama musikal ini adalah untuk mengingatkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dimiliki oleh Indonesia.

“Tuhan menciptakan perbedaan dengan satu tujuan,” ujar sutradara, founder dan produser Gemuruh Nurul Nusantono dalam konferensi pers di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, Kamis (6/8).

Reporter : Aydina Chandra, Editor: Ghina Ghaliya
Fotografer : Fransisca Theodora

Ghina Ghaliyah

Ghina Ghaliyah

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Next Post

Tangsel Sambut Kemerdekaan dalam Festival Bunga Cisadane

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021