“Gimana sih rasanya menulis surat untuk mantan?” tanya Bernard Batubara dalam acara peluncuran novel ‘Surat Untuk Ruth’ di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Sabtu (5/4). Peluncuran novel ini merupakan salah satu dari serangkaian acara Kompas Gramedia Fair yang berlangsung sejak 2-6 April.
Acara ini diawali dengan sedikit penjelasan novel tersebut. Dengan latar belakang tempat di Bali, novel ini bercerita tentang seorang laki-laki bernama Areno yang masih belum bisa move-on dari mantan kekasihnya, Ruth. Ia masih berharap Ruth kembali dan Areno pun dapat mengungkapkan seluruh isi hatinya yang belum sempat tersampaikan secara utuh. Kisah dalam novel ini rupanya merupakan kisah sebelum novel Bara, sapaan akrab Bernard Batubara yang berjudul ‘Milana’.
Pria kelahiran 9 Juli ini juga berbagi tips dan trik mengenai penulisan sebuah novel. Menurutnya, novel yang sukses adalah novel yang turut membawa pembacanya masuk ke dalam tiap-tiap cerita yang dibuat. “Jadi kita nulis untuk orang lain juga, bukan untuk diri sendiri saja. Ketika lo nulis novel, maka lo harus membuat pembaca ikut terbawa dalam alur ceritanya. Itulah penulis yang kreatif dan sukses,” ujar Bara.
Bara pun berharap dengan membaca novel ini, para pembaca dapat terprovokasi atas perasaannya sendiri. “Memang novel ini tidak dapat menjanjikan apa-apa, tapi gue pengen ketika pembaca melahap novel ini hingga selesai, mereka akan turut terbawa dalam perasaan dan cerita dalam novel ini,” tambah Bara.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Desy Hartini
Foto: Desy Hartini[/box]