JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pertunjukan “Pernikahan Darah” memanjakan penonton dengan kombinasi adegan, tarian, dan nyanyi-nyanyian dari Sumatera Utara. Teater Pandora berusaha untuk memadukan adegan yang dimainkan dengan kebudayaan Batak.
“Ya, kita pilih kisah Batak untuk memperkenalkan budaya tersebut,” kata sutradara “Pernikahan Darah”, Yoga Mohamad usai pertunjukan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu (16/1).
Yoga mengatakan bahwa pematangan cerita membutuhkan waktu selama satu bulan. Sejak latihan dimulai pada Januari 2015, para pemain dan kru tetap saling bertukar pikiran untuk memaksimalkan konsep cerita.
“Soal ekspektasi, semua sutradara pastinya ingin hasil yang terbaik. Namun, kami sendiri lebih mengutamakan proses. Pementasan ini adalah hasil dari proses kami yang dikerjakan sebaik-baiknya,” lanjut Yoga yang sekaligus memerankan sosok Leonardo.
Salah satu penonton Rustam Mawi mengaku terhibur, khususnya saat pemain membawakan tarian secara energik. Selain itu, ia mengatakan bahwa pertunjukan yang mengandung unsur hiburan dan budaya dapat menarik keinginan penonton untuk menyaksikannya. Dengan demikian, tidak sulit memperkenalkan kebudayaan bangsa kepada generasi muda.
“Ceritanya bagus, apalagi ditambah dengan tari-tarian tadi. Jadi bikin penonton makin enjoy mengikutinya,” ungkap pria yang mengaku setia menyaksikan pertunjukan-pertunjukan teater di TIM sejak 1976 ini.
Penulis: Richard Joe Sunarta dan Clara Rosa Cindy
Editor: Lani Diana
Fotografer: Ignatia M. Adeline