JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Kembali menyelenggarakan Ananda Sukarlan Awards (ASA) untuk yang kelima kalinya pada tahun ini, Ananda Sukarlan selaku ketua penyelenggara dan juri pada ajang pencarian bakat pianis muda di Indonesia ini menekankan bahwa transparansi penilaian akan menjadi fokus utamanya.
“Banyak kompetisi piano yang penilaiannya asal-asalan, tanpa standar dan penjurian yang tidak adil,” tegas Ananda pada konferensi pers jelang pembukaan ASA 2016 oleh konser tunggal pianis salah satu juri asal Australia, Daniel Herscovitch di Soehanna Hall, Energy Building, Sudriman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan pada Rabu (27/7).
Merujuk kepada rasa prihatinnya, pria 48 tahun ini mengungkapkan bahwa ia akan mengubah beberapa kebijakan demi terwujudnya transparansi penilaian.
“Yang penting adalah transparansi penilaian, jadi penampilan peserta boleh direkam dan dan di-upload agar publik juga bisa ikut menilainya,” imbuhnya. Sehingga dalam melakukan penilaian, juri tidak dapat seenaknya menentukan dan menghindari unsur penilaian subjektif. Sebab, menurut Ananda, publik juga telah mengetahui kelayakan peserta untuk menang atau tidak.
Ananda sendiri pernah menulis artikel berjudul “Di Balik Gemerlap Kompetisi Piano” yang dimuat di www.seni.co.id pada 21 Juli 2016 lalu. Dalam artikel tersebut, ia mengutarakan kekecewaannya pada kompetisi piano di Indonesia yang pernah ada sebelumnya, lantaran sering munculnya seorang pemenang yang tidak memiliki kualitas “pemenang”.
Dirinya menyoroti bahwa subjektivitas juri menjadi faktor yang sangat merugikan peserta yang seharusnya bisa memenangi kompetisi piano tersebut. Oleh karena itu, demi mewujudkan transparansi yang lebih, ia juga menjanjikan akan mempublikasi kertas penilaian juri untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan yang dapat dilakukan oleh juri.
“Bisa saja seorang juri mendapat titipan dari kerabatnya untuk memenangkan seorang peserta dalam lomba piano,” terang Ananda soal keprihatinannya. Bahkan, Ananda juga menceritakan bahwa bisa saja juri menuliskan kata-kata yang menjatuhkan seorang peserta seperti “Bisa main piano gak sih,” atau kata-kata negatif lainnya dalam kertas penilaian demi memenangkan peserta lain.
Tentu saja dengan cara-cara yang coba ia praktikkan tersebut, objektivitas menjadi unsur yang sangat ditekankan oleh Ananda dalam penilaian dan menentukan pemenang ASA 2016. Sebab, pemenang ASA kali ini akan memperoleh hadiah utama yakni beasiswa summercourse ke Perancis dari Institut Francaise d’Indonesie. Oleh karena itu, ia berusaha mencari bakat terbaik dan bukan main-main untuk membawa nama Indonesia ke sana nantinya.
ASA 2016 sendiri akan diadakan hingga Minggu (31/7) mendatang, dan terbagi menjadi lima kategori. Adapun kategori tersebut adalah Little-Elementary, Elementary, Junior, dan Senior dengan juri Ananda sendiri, Herscovitch yang menampilkan konser pembuka, pianis ternama Indonesia lainnya seperti Stephanie Neeman dan Charlotte Panggabean, serta pemusik asal Spanyol yang telah lama tinggal di Indonesia, Angela Lopez Lara.
Penulis: Richard Joe Sunarta
Editor: Alif Gusti Mahardika
Fotografer: Evelyn Leo