• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, September 16, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan

Bangsat: Tidak Hanya Ujar Makian tetapi Juga Jenis Serangga?

Victoria Nadine Gunawan by Victoria Nadine Gunawan
September 2, 2025
in Hiburan, Iptek, Lifestyle
Reading Time: 4 mins read
Gambar Kutu Busuk atau Bangsat. (deorchids.com)

Gambar Kutu Busuk atau Bangsat. (deorchids.com)

0
SHARES
94
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com –  “Bangsat”, sebuah kata yang sangat familiar ketika mengobrol dengan teman lain, baik dalam situasi humoris maupun situasi serius. Ultimates mungkin kerap kali mendengar kata tersebut sebagai ujaran berkonotasi negatif. Menariknya, ternyata kata “bangsat” justru merujuk pada nama serangga.

Baca juga: Susu Kecoak: Inovasi Pangan Masa Depan atau Sekadar Sensasi

Melansir dari kompas.com, salah satu guru besar bahasa dan sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret (UNS), Sarwiji Suwandi menjelaskan bahwa kata “bangsat” secara leksikal merujuk pada kutu busuk.

“Secara leksikal (makna sebenarnya), kata ‘bangsat’ memang berarti kutu busuk,” ujar Sarwiji.

Uraian tersebut sejalan dengan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa kata “bangsat” ini merujuk pada dua makna. Makna pertama merujuk pada kepinding atau kutu busuk, dan kedua merujuk pada orang yang bertabiat jahat, dilansir dari tribunnews.com.

Dalam Kamus Bahasa Melayu, kata ini juga memiliki arti serupa, yakni kutu busuk, pencuri, orang miskin, hingga penghinaan. Ini menandakan bahwa kata ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di Malaysia. 

Pada unggahan Instagram oleh @azmiabubakar12, pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa sekaligus public figure menjelaskan bahwa kata ini tercantum dalam Majalah Tahunan Sintjun, 1958. Isinya menjelaskan bahwa kata tersebut berasal dari perkataan orang Tionghoa dengan definisi yang serupa, yakni kutu busuk. Dalam kesehariannya, orang Tionghoa sering mengobrol dengan menyisipkan kata “bangsat” tanpa  menjelaskan alasan mereka menggunakan bahasa tersebut. Akhirnya kata tersebut diadopsi di Indonesia hingga saat ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Azmi Abubakar (@azmiabubakar12)

Baca juga:  Stonefish: Ikan Beracun yang Pandai Kamuflase sebagai Batu Karang

Dengan demikian, kata “bangsat” yang kini dikenal sebagai umpatan kasar, sejatinya berangkat dari istilah biologis untuk serangga penghisap darah. Pergeseran makna ini menjadi bukti bahwa bahasa dapat berubah seiring budaya dan konteks. Oleh karena itu, Ultimates sebaiknya bijak dalam menggunakan kata-kata, terutama dalam percakapan sehari-hari.

Penulis: Victoria Nadine Gunawan

Editor: Kezia Laurencia

Foto: deorchids.com  

Sumber: kompas.com, tribunnews.com

Tags: 2025asal usul bahasabahasabangsatbudayafaktafakta menarikfunfactKatakosakatamakianmenarikpengaruh budayaseranggaujaran
Victoria Nadine Gunawan

Victoria Nadine Gunawan

Related Posts

Poster film Demon Slayer: Infinity Castle. (crunchyroll.com)
Film

“Demon Slayer: Infinity Castle” Ceritakan Pertempuran Para Hashira Melawan Muzan

September 12, 2025
Lorraine Bracco, Talia Shire, Brenda Vaccaro dan Vince Vaughn dalam film Nonnas (2025). (imdb.com)
Film

Film Nonnas Hadirkan Kehangatan Restoran Melalui Dapur Nenek

September 12, 2025
#17+8
Iptek

Arti Brave Pink dan Hero Green, Lambang 17+8 Tuntutan Rakyat!

September 11, 2025
Next Post
Penggambaran taktik propaganda firehosing (pexels.com/Lara Jameson)

Kenali Firehosing: Taktik Propaganda Pembanjiran Informasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 + 4 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021