SERPONG, ULTIMAGZ.com – “Bangsat”, sebuah kata yang sangat familiar ketika mengobrol dengan teman lain, baik dalam situasi humoris maupun situasi serius. Ultimates mungkin kerap kali mendengar kata tersebut sebagai ujaran berkonotasi negatif. Menariknya, ternyata kata “bangsat” justru merujuk pada nama serangga.
Baca juga: Susu Kecoak: Inovasi Pangan Masa Depan atau Sekadar Sensasi
Melansir dari kompas.com, salah satu guru besar bahasa dan sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret (UNS), Sarwiji Suwandi menjelaskan bahwa kata “bangsat” secara leksikal merujuk pada kutu busuk.
“Secara leksikal (makna sebenarnya), kata ‘bangsat’ memang berarti kutu busuk,” ujar Sarwiji.
Uraian tersebut sejalan dengan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa kata “bangsat” ini merujuk pada dua makna. Makna pertama merujuk pada kepinding atau kutu busuk, dan kedua merujuk pada orang yang bertabiat jahat, dilansir dari tribunnews.com.
Dalam Kamus Bahasa Melayu, kata ini juga memiliki arti serupa, yakni kutu busuk, pencuri, orang miskin, hingga penghinaan. Ini menandakan bahwa kata ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di Malaysia.
Pada unggahan Instagram oleh @azmiabubakar12, pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa sekaligus public figure menjelaskan bahwa kata ini tercantum dalam Majalah Tahunan Sintjun, 1958. Isinya menjelaskan bahwa kata tersebut berasal dari perkataan orang Tionghoa dengan definisi yang serupa, yakni kutu busuk. Dalam kesehariannya, orang Tionghoa sering mengobrol dengan menyisipkan kata “bangsat” tanpa menjelaskan alasan mereka menggunakan bahasa tersebut. Akhirnya kata tersebut diadopsi di Indonesia hingga saat ini.
View this post on Instagram
Baca juga: Stonefish: Ikan Beracun yang Pandai Kamuflase sebagai Batu Karang
Dengan demikian, kata “bangsat” yang kini dikenal sebagai umpatan kasar, sejatinya berangkat dari istilah biologis untuk serangga penghisap darah. Pergeseran makna ini menjadi bukti bahwa bahasa dapat berubah seiring budaya dan konteks. Oleh karena itu, Ultimates sebaiknya bijak dalam menggunakan kata-kata, terutama dalam percakapan sehari-hari.
Penulis: Victoria Nadine Gunawan
Editor: Kezia Laurencia
Foto: deorchids.com
Sumber: kompas.com, tribunnews.com