• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, December 14, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan

Fenomena Gim FPS: Apa yang Membuatnya Lebih Menarik

Suci Alyssa Suherman by Suci Alyssa Suherman
December 12, 2025
in Hiburan
Reading Time: 2 mins read
fps

Cuplikan dari gim Valorant. (hybrid.co.id)

0
SHARES
19
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – First person shooter (FPS) merupakan salah satu genre gim yang sekarang sedang naik daun. Genre ini memiliki beragam pilihan gim dan serta memberikan fleksibilitas bagi para pemainnya sehingga menarik di pasaran saat ini.

Dari nama-nama besar seperti Call of Duty, Counter Strike, hingga Valorant, genre FPS berhasil menarik jutaan pemain di seluruh dunia. Fenomena ini memunculkan pertanyaan menarik. Apa sebenarnya yang membuat gim aksi bersudut pandang orang pertama begitu populer dan lebih diminati dibanding genre lain, terutama gim berbasis cerita?

Baca juga: Kembali Berpetualang, Musim Terbaru Stranger Things Akhirnya Rilis

Gim FPS mengambil perspektif sudut pandang pertama yang membuat pengalaman bermain lebih imersif. Tidak seperti gim third person shooter (TPS) yang mana pemain dapat melihat keseluruhan karakter mereka secara langsung. Pemain FPS dapat melihat dunia gim dari mata pemeran utama sehingga membuat pemain merasa seolah-olah berada di dalam pertempurannya langsung. 

Kebanyakan gim tembak-tembakan dibangun dengan basis mode multiplayer. Pemain bisa bermain bersama teman, membentuk tim, bahkan berkompetisi dengan pemain lain dari seluruh dunia. Dengan aspek sosial ini, para pemain dapat merasa seakan-akan berjuang di dalam dunia gim dan menang bersama. 

Salah satu gim FPS yang dapat dimainkan secara multiplayer pada tahun 90-an adalah DOOM. Pada masa itu, gim DOOM sangat populer hingga muncul istilah “DOOM addiction” yang membuat sejumlah tempat seperti kantor maupun kampus melarang gim ini dimainkan, dilansir dari eraspace.com.

Baca juga:  Absolute Universe Hadirkan Adaptasi Baru DC Comics 

Berbeda dengan gim berbasis cerita yang membutuhkan waktu panjang untuk menyelesaikan alur cerita, FPS menawarkan permainan yang dapat dinikmati kapan saja, baik untuk sesi singkat maupun bermain berjam-jam. Selain itu, tidak ada rasa “tertinggal cerita” jika berhenti bermain beberapa hari sehingga pemain dapat kembali ke permainan kapan pun tanpa beban. 

Fenomena populernya genre first person shooter tidak terjadi secara kebetulan. Perpaduan antara aksi imersif, gameplay kompetitif, sampai interaksi sosial yang kuat menjadikan FPS sebagai salah satu genre paling laris di industri game. Meski game berbasis cerita tetap memiliki tempat istimewa bagi pecinta narasi, tidak dapat dipungkiri bahwa FPS menawarkan pengalaman bermain yang intens, cepat, dan adiktif.

 

 

Penulis: Suci Alyssa Suherman

Editor: Jessie Valencia

Foto: hybrid.co.id

Sumber: eraspace.com, tekno.kompas.com, gameopedia.com. 

 

Tags: call of dutycounter strikedoomfirst person shooterfpsGamegimgim ceritamultiplayerstory gameValorant
Suci Alyssa Suherman

Suci Alyssa Suherman

Related Posts

Pengumuman kolaborasi Undertale dan Square Enix yang diunggah di akun X resmi @SquareEnix. (X/@SquareEnix)
Hiburan

Undertale Rayakan Ulang Tahun ke-10 dengan Square Enix

December 11, 2025
Potret lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. (kompas.com)
Hiburan

Di Balik Terkenalnya Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Karya Raden Saleh

December 11, 2025
Duo Pomplamoose penulis album En Francais, Jack Conte (kiri) dan Nataly Dawn (kanan) di dalam studio rekaman. (francemusic.com)
Musik

Dari En Francais ke Photogenique: Kenali Bossa-Pop Prancis Lewat Pomplamoose

December 10, 2025
Next Post
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk merayakan Hari Nusantara. (pixabay/christopher1710)

Hari Nusantara: Sarana Tunjukkan dan Lestarikan Kekayaan Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 − one =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021