• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, October 28, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Fenomenal, Taksidermi Hewan Berwajah Manusia

Ghina Ghaliyah by Ghina Ghaliyah
September 25, 2015
in Iptek
Reading Time: 1 min read
0
SHARES
258
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

BROOKLYN, ULTIMAGZ.com — Taksidermi atau yang lebih dikenal sebagai proses pengawetan hewan untuk dijadikan pajangan di museum atau di rumah adalah hal yang umum. Namun, ada yang berbeda dari karya taksidermi dari Kate Clark ini, yaitu hewan berwajah manusia.

Kate memang menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan dalam taksidermi, seperti kulit dan kerangka tubuh hewan yang akan ditaksidermi. Yang membuat karya Kate menjadi begitu unik adalah wajah dari hewan tersebut diubah menjadi wajah manusia dengan menggunakan medium tanah liat yang lalu dilapisi dengan kulit wajah hewan.

Menurut Kate, latar belakang dari pembuatan karya ini ialah karena di wilayahnya, yakni New York sudah tidak ada lagi hubungan antara manusia dan hewan liar sehingga tidak ada pemahaman yang baik tentang alam.

“Jarak kita sudah sangat jauh. Bahkan, terkadang aku menaruh wajah wanita ke tubuh hewan jantan dan orang-orang tidak menyadarinya. Ini semua karena pemahaman kita dengan alam semakin kurang baik,” ujar Kate mengenai karyanya.

Komentar pun bermunculan terkait karya fenomenal ini. Pasalnya, karya Kate terlihat seperti sungguhan. Tak jarang orang pun menganggap karya ini menakutkan.

“Saat aku masuk ke dalam studionya (Kate), untuk pertama kalinya, aku menatap satu persatu semua mata manusia yang dibingkai dengan bulu mata hewan asli. Aku merinding, namun bukan karena rasa takut atau jijik. Karya-karya ini sangatlah menarik dan indah, karena mempersatukan dua dunia yang berbeda, satu sisi dari alam liar, satu sisi dari kota New York,” jelas Kathryn Carlson, salah satu penulis website National Geographic setelah melihat karya Kate.

Penulis: Analuna Manullang
Editor: Ghina Ghaliya
Sumber: nationalgeographic.com
Foto: supercompressor.com

Ghina Ghaliyah

Ghina Ghaliyah

Related Posts

Ilustrasi fesyen Performative Male. (elle.in)
Iptek

Performative Male Tunjukkan Pria Lembut yang Mencari Validasi

October 10, 2025
Matoa, salah satu flora endemik Papua. (freepik.com)
Iptek

Flora Endemik Papua: Menelusuri Kekayaan Alam Indonesia Timur

October 10, 2025
Potret bangunan bersejarah dari Yordania, Petra. (Freepik/wirestock)
Iptek

Ikonik, Ini Sebenarnya Wujud Kota Petra dari Yordania

October 10, 2025
Next Post

Chicharito Pindah Setelah “Diceramahi” Schweini

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 + ten =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021