• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, October 18, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Headline Stress Disorder Akibat Paparan Berita Negatif

Clarisa Renata by Clarisa Renata
October 8, 2025
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Headline Stress Disorder

Ilustrasi berita negatif. (freepik/pikisuperstar)

0
SHARES
20
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Headline stress disorder dikenal sebagai sebuah istilah untuk menggambarkan gangguan psikologis terhadap paparan berita negatif secara berulang di kalangan masyarakat modern. Kondisi ini membuat individu merasa cemas, tertekan, hingga mengalami kelelahan mental akibat mengikuti arus informasi negatif secara terus-menerus.

Istilah headline stress disorder pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Amerika Serikat (AS), Steven Stosny, setelah maraknya siklus pemberitaan politik. Seorang psikolog klinis, Jana Scrivani juga menjelaskan bahwa gangguan ini biasanya ditandai dengan kecemasan berlebih, sulit tidur, mudah marah, hingga rasa putus asa setelah melihat berita-berita tersebut.

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Kata, Mengapa Istilah “Tone Deaf” Berbahaya?

“Kebiasaan mengikuti siklus berita selama 24 jam dapat memicu banyak perasaan negatif seperti kecemasan, kesedihan, dan putus asa,” jelas Jana, dilansir dari nbcnews.com. Hal ini menunjukkan bahwa paparan berita yang berlebihan tidak hanya memengaruhi pola pikir, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan mental seseorang. 

Fenomena tersebut dipicu oleh kecenderungan otak manusia yang lebih peka terhadap ancaman. Mengutip parapuan.co, berita negatif lebih cepat menarik perhatian dan menyebar karena otak secara alami memproses hal-hal yang dianggap berbahaya. 

Hal ini diperkuat dengan strategi media yang kerap menggunakan judul dramatis demi menarik pembaca. Mengutip theconversation.com, distribusi berita bernuansa negatif atau menakutkan memiliki kemungkinan yang sangat tinggi dalam membuat banyak orang merasa semakin cemas setelah membaca sebuah informasi.

Selain itu, frekuensi paparan berita di era digital turut memperparah kondisi ini. Informasi baru yang muncul setiap detik di sosial media membuat masyarakat rentan mengalami kelelahan informasi.

Baca Juga: Post Concert Amnesia: Kehilangan Detail Ingatan Setelah Menonton Konser

Mengutip dari nbcnews.com, terdapat sejumlah cara untuk mengurangi risiko terdampak headline stress disorder. Psikolog menyarankan untuk membatasi waktu dalam mengonsumsi berita, menyeimbangkan dengan konten positif atau hiburan, dan mengambil jeda total dari berita ketika merasa kewalahan. 

Headline stress disorder menunjukkan pentingnya kesadaran dalam memilah dan membatasi konsumsi berita. Dengan begitu, Ultimates tetap bisa terinformasi tanpa harus terbebani secara emosional. 

 

 

Penulis: Clarisa Renata

Editor: Jessica Kannitha

Foto: freepik/pikisuperstar

Sumber: nbcnews.com, parapuan.co, theconversation.com 

Tags: berita negatifheadline stress disorderpaparan berita buruk
Clarisa Renata

Clarisa Renata

Related Posts

Ilustrasi fesyen Performative Male. (elle.in)
Iptek

Performative Male Tunjukkan Pria Lembut yang Mencari Validasi

October 10, 2025
Matoa, salah satu flora endemik Papua. (freepik.com)
Iptek

Flora Endemik Papua: Menelusuri Kekayaan Alam Indonesia Timur

October 10, 2025
Potret bangunan bersejarah dari Yordania, Petra. (Freepik/wirestock)
Iptek

Ikonik, Ini Sebenarnya Wujud Kota Petra dari Yordania

October 10, 2025
Next Post
Kover buku No Longer Human. (nashuproar.org/Jess Daninhirsch)

No Longer Human, Ungkapan Dazai Tentang Dilema Kemanusiaan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − five =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021