• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, October 26, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Membedakan Misinformasi dan Disinformasi, Kenapa Penting?

Clarisa Renata by Clarisa Renata
September 29, 2025
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Misinformasi dan Disinformasi.

Ilustrasi berita palsu. (Pixabay/Gerd Altmann)

0
SHARES
37
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Penyebaran informasi di media sosial sering kali diiringi dengan kabar yang tidak akurat. Misinformasi dan disinformasi kerap menjadi tantangan dan berpotensi menimbulkan keresahan publik.

Misinformasi adalah informasi salah atau tidak akurat yang disebarkan secara tidak sengaja kepada publik. Mengutip bbc.co.uk, misinformasi terjadi ketika seseorang mengambil sebuah peristiwa, fakta, atau berita di luar konteks sehingga informasi yang dibagikan keliru. Contohnya, informasi mengenai khasiat bawang putih yang akan lebih cepat menyembuhkan dengan cara diminum. Padahal, walaupun bawang putih memang memiliki khasiat untuk kesehatan, belum ada penjelasan ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Baca Juga: Hoaks Menyebar di UMN, Kampus Minta Jaga Keamanan dan Waspada

Berbeda dengan misinformasi, disinformasi justru dibuat secara sengaja untuk menipu atau memengaruhi opini publik. Sebuah informasi palsu (fabricated) diproduksi dan disebarkan dengan tujuan tertentu. 

Biasanya, disinformasi dibuat untuk merugikan pihak lain atau memperoleh keuntungan, dilansir dari liputan6.com. Contohnya, sebuah postingan palsu mengenai gempa susulan berkekuatan besar yang disebut akan terjadi berkali-kali di sebuah daerah. Setelah ditelusuri lebih lanjut, informasi tersebut ternyata tidak benar dan sengaja dibuat untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Kedua bentuk informasi keliru ini sama-sama menimbulkan dampak serius. Misinformasi bisa memperburuk kesalahpahaman masyarakat terhadap sebuah kebenaran dan fakta, sedangkan, disinformasi dapat menggerus kepercayaan publik terhadap media dan lembaga resmi. Mengutip cloudcomputing.id, arus informasi palsu berpotensi menciptakan polarisasi dan menghambat upaya penyelesaian masalah di masyarakat.

Baca Juga: Teknologi: Tombak Bermata Dua Bagi Dunia Literasi

Pencegahan terhadap informasi yang keliru dapat dilakukan dengan memperkuat kemampuan literasi digital. Masyarakat dapat mengambil langkah sederhana, seperti memverifikasi sumber, mengecek fakta yang ada dari berbagai kanal terpercaya, serta memanfaatkan situs pengecekan fakta melalui cekfakta.com dan turnbackhoax.id. 

Selain itu, penting untuk selalu berhati-hati sebelum membagikan ulang suatu informasi. Kesadaran kolektif ini penting agar ruang publik tetap sehat dan terbebas dari informasi yang menyesatkan.

 

 

Penulis: Clarisa Renata

Editor: Jessica Kannitha

Foto: Pixabay/Gerd Altmann

Sumber: bbc.co.uk, liputan6.com, cloudcomputing.id 

Tags: Disinformasihoakshoaxinformasi palsuinformasi salahmisinformasipencegahan
Clarisa Renata

Clarisa Renata

Related Posts

Ilustrasi fesyen Performative Male. (elle.in)
Iptek

Performative Male Tunjukkan Pria Lembut yang Mencari Validasi

October 10, 2025
Matoa, salah satu flora endemik Papua. (freepik.com)
Iptek

Flora Endemik Papua: Menelusuri Kekayaan Alam Indonesia Timur

October 10, 2025
Potret bangunan bersejarah dari Yordania, Petra. (Freepik/wirestock)
Iptek

Ikonik, Ini Sebenarnya Wujud Kota Petra dari Yordania

October 10, 2025
Next Post
Batman (Robert Pattinson) dan Catwoman (Zoe Kravitz) pada film The Batman (2022). (ingoodtastedenver.com)

The Batman: Teror The Riddler dan Gelapnya Dunia Kriminal Gotham

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 3 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021