• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, August 2, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Mengapa Suhu Normal Tubuh Manusia 37 Derajat Celsius?

Theofilus Ifan by Theofilus Ifan
May 15, 2016
in Iptek, Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Suhu normal manusia

Suhu normal manusia biasanya 37 derajat celsius. Mengapa demikian?

0
SHARES
2.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Jika kita mengukur suhu tubuh saat sedang sehat, biasanya termometer akan menunjukkan angka di kisaran 37 derajat Celsius. Pernakah kalian terpikir, mengapa itu adalah angka normal untuk suhu tubuh kita?

Pada abad ke-19, seorang dokter asal Jerman Dr. Carl Wunderlich menemukan patokan suhu normal setelah ia mengecek suhu tubuh ribuan pasien.

Pada dasarnya, suhu tubuh kita saat dalam kondisi sehat tergolong konsisten. Namun, suhu 37 derajat Celsius tersebut bisa berubah-ubah sedikit dari hari ke hari, atau bahkan dari jam ke jam. Bahkan bagi wanita, suhu tubuh bisa naik turun saat mengalami menstruasi.

Suhu tubuh terendah terjadi saat pagi hari, dan naik 0,6 derajat celsius pada sore hari. Aktivitas sehari-hari juga mempengaruhi naik turunnya suhu tubuh kita. Contohnya ketika berolahraga, maka suhu tubuh naik. Sedangkan saat kita sedang bersantai, suhu tubuh cenderung turun.

Namun jangan khawatir! Tubuh kita diciptakan sedemikian rupa dengan baik. Bila suhu terlalu panas, pembuluh darah akan mengembang dan hasilnya, tubuh secara otomatis mengeluarkan keringat untuk mendinginkan badan. Sebaliknya, bila suhu terlalu dingin, pembuluh darah akan berkontraksi dan tubuh akan menggigil untuk menghangatkan badan.

Ada teori yang mengatakan bahwa, suhu 37 derajat Celsius adalah angka yang normal untuk mencegah bakteri atau jamur pembawa penyakit.

Peneliti menemukan bahwa binatang jenis reptil dan amfibi cenderung terkena penyakit yang disebabkan oleh jamur. Hal ini disebabkan karena mereka mengandalkan sumber penghangat eksternal seperti matahari untuk menjaga mereka tetap hangat. Fakta itu berlawanan dengan jenis mamalia yang bisa memproduksi kehangatan badan dari dalam tubuh.

Para peneliti dari Yeshiva University kemudian menguji kebenaran teori tersebut. Mereka mencoba mengukur ketahanan jamur yang menjadi sumber penyakit pada manusia.

Awalnya, peneliti menggunakan suhu 30 derajat Celsius dan mencoba menaikkan suhunya perlahan-lahan. Ternyata, setiap kenaikan satu derajat Celsius, menurunkan resiko penyakit hingga enam persen. Namun, kita tidak mau suhu tubuh kita terlalu panas, bukan?

Peneliti melakukan penghitungan matematis, yaitu makanan yang kita konsumsi dan berguna untuk menjaga kehangatan dalam diri kita, dibagi dengan tenaga yang dibutuhkan untuk melawan jamur. Akhirnya, ditemukan suhu normal manusia adalah 36,7 derajat Celsius, dan sering dibulatkan menjadi 37 derajat Celsius.

Nah, sekarang sudah tahu kan alasan ilmiahnya, Ultimates? Yuk, jaga kesehatan dengan rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang bergizi!

Penulis: Theofilus Ifan Sucipto
Editor: Alif Gusti Mahardika
Sumber: alodokter.com, liputan6.com, dan youtube.com/scishow
Foto: arisfioretos.com

Tags: 2016IndonesiainformasiiptekjakartaKesehatanlifestylemanusiasainsserpongsuhutangerangultimagz
Theofilus Ifan

Theofilus Ifan

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

July 16, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

July 16, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

July 16, 2025
Next Post
Jurnalis Peduli Pendidikan, Buku “Inspirasi Kebangsaan Ruang Kelas” Diterbitkan

Jurnalis Peduli Pendidikan, Buku "Inspirasi Kebangsaan Ruang Kelas" Diterbitkan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 − three =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021