• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, September 26, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Negro Matapacos dan Keterlibatan Hewan dalam Aksi

Nasywa Agnesty by Nasywa Agnesty
September 22, 2025
in Iptek
Reading Time: 3 mins read
Negro Matapacos, anjing legendaris simbol perlawanan di Chile. (workingclasshistory.com)

Negro Matapacos, anjing legendaris simbol perlawanan di Chile. (workingclasshistory.com)

0
SHARES
22
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Di tengah riuhnya demonstrasi di seluruh dunia, ada cerita-cerita menarik yang melibatkan hewan. Negro Matapacos, anjing jalanan dari Santiago, Chile, dikenal luas karena ikut serta dalam demonstrasi mahasiswa sejak 2010. 

Namanya secara harfiah berarti “Si Hitam Pembunuh Polisi”. Diambil dari bahasa Spanyol, ‘matar’ artinya pembunuh, sedangkan ‘paco’ adalah istilah slang untuk polisi di Chile. Negro Matapacos menjadi simbol perlawanan terhadap aparat kepolisian yang menindas mahasiswa dan warga. Mengutip workingclasshistory.com, ia pertama kali muncul di tengah gerakan mahasiswa pada 2010 yang menuntut pendidikan gratis dan menentang reformasi neoliberal.

Baca juga: Kenali Firehosing: Taktik Propaganda Pembanjiran Informasi

Keberanian Negro Matapacos menjadi legenda di jalanan Santiago. Anjing ini tak gentar menghadapi gas air mata dan meriam air, serta selalu berada di garis depan untuk membela demonstran. Menariknya, ia hanya menyerang atau menggonggong ke arah polisi dan tidak pernah menyakiti mahasiswa atau pengunjuk rasa. Berani dan setia, Negro Matapacos menjadi sosok yang disukai para demonstran. Ia bahkan sudah terbiasa terlihat berkeliaran di kampus-kampus di Santiago, dilansir dari hyperallergic.com.

Setelah kematiannya karena usia tua pada 26 Agustus 2017, sosoknya diabadikan dalam berbagai bentuk. Mulai dari mural jalanan, lagu, poster dan stiker, kartu tarot, bahkan film dokumenter yang meraih penghargaan. Sosoknya tetap hidup dalam ingatan masyarakat. Citra Negro Matapacos bahkan melampaui batas Chile, ia muncul dalam protes di Meksiko, Amerika Serikat, dan Jepang, dilansir dari tirto.id.

Fenomena hewan dalam demonstrasi tidak hanya terjadi di Chile. Di Yunani, Loukanikos menjadi terkenal setelah mengikuti aksi saat krisis ekonomi melanda. Sayangnya, ia meninggal pada 2014 karena menderita masalah kesehatan akibat menghirup gas air mata, sebagaimana laporan bbc.com. Mengutip tirto.id, yang bersumber dari Independent, demonstran di Irak pernah membawa singa ke aksi. Sementara di India, dua orang petani melakukan aksi ekstrem dengan melepaskan puluhan ular, termasuk kobra, di kantor pajak sebagai bentuk protes terhadap dugaan korupsi.

Di Indonesia, keterlibatan hewan dalam aksi demonstrasi juga pernah terjadi, meski dengan konteks simbolik. Pada Januari 2010, seorang demonstran membawa kerbau dalam aksi 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beberapa hari kemudian, mahasiswa membawa anjing dan babi ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi dalam aksi menuntut penuntasan skandal Bank Century. 

Baca juga: Diracun di Udara: Mengenang Sang Aktivis HAM, Munir

Fenomena ini juga terlihat dalam demonstrasi menolak UU Cipta Kerja pada 2010. Beberapa massa aksi membawa hewan seperti monyet dan kucing. Bahkan, berbagai unggahan di media sosial menunjukkan seseorang membawa ular dalam demonstrasi terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Agustus 2025.

Bagaimana menurut Ultimates? Apakah kehadiran hewan-hewan ini dapat menguatkan penyampaian pesan politik dan sosial?

 

Penulis: Nasywa Agnesty

Editor: Jessie Valencia

Foto: workingclasshistory.com

Sumber: workingclasshistory.com, hyperallergic.com, tirto.id, bbc.com.

Tags: aktivis hewanaktivismeanjing aktivisChiledemonstrasiNegro MatapacosSejarah
Nasywa Agnesty

Nasywa Agnesty

Related Posts

Cicada dengan mata merah mencolok dan sayap bening. (nature.org)
Iptek

Mengenal Serangga Cicada yang Hidup Lama di Tanah

September 26, 2025
Payung hitam pada Aksi Kamisan ke-876 memperingati September Hitam dan 21 tahun pembunuhan Munir pada Kamis (04/09/25). (ULTIMAGZ/Radella Dagna)
Iptek

September Hitam, Simak Deretan Peristiwa Kelam di Bulan September

September 26, 2025
Vitamin D
Iptek

Manfaat Vitamin D terhadap Kesehatan Mental

September 26, 2025
Next Post
Ilustrasi keratosis pilaris yang muncul pada lengan atas seseorang. (girlsbeyond.com)

Keratosis Pilaris, Kondisi Kulit Penyebab Rasa Kurang Percaya Diri

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fifteen − nine =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021