NEW MEXICO, ULTIMAGZ.com – Pada awal 2016 ini, Google sedang mengembangkan proyek barunya yang dinamakan SkyBender. Untuk mengembangkan proyek ini, pihak Google telah menyewa tanah seluas 1.393 meter persegi di Spaceport America, tepatnya di New Mexico, dan menggunakan metode transmisi data tercepat, yakni milimeter waves ke dalam drone bertenaga solar, Centaur.
Apabila milimeter waves diterapkan, pengguna mampu mengalirkan data dengan kecepatan gigabit per second (Gbps) yang 40 kali lebih cepat ketimbang koneksi 4G. Seperti yang dilansir theverge.com, kemungkinan besar milimeter waves akan digunakan sebagai landasan utama dalam koneksi 5G di masa mendatang.
Sementara itu, untuk mengembangkan milimeter waves tidaklah mudah. Kendala terbesar dalam pengembangan metode transmisi tersebut adalah jangkauannya yang sangat terbatas, yakni hanya berkisar 200 meter.
Hal ini menjadikan milimeter waves sangat sulit dikembangkan dan akan dibanderol mahal, karena menara Base Transceiver Station (BTS) harus disediakan dalam jumlah banyak agar mampu menangani kebutuhan jutaan pelanggan. Selain itu, kinerja metode ini pun rentan terhadap perubahan cuaca.
Melihat hal tersebut, Google akan fokus pada teknologi phased array untuk mengatasi pendeknya jangkauan milimeter waves. Phased Array merupakan teknologi yang memungkinkan operator untuk menggunakan antena yang mudah dikendalikan dan bersifat fleksibel. Sebelumnya, penelitian phased array telah dilakukan oleh perusahaan Ericsson dan IBM pada 2014.
Penulis: Elisabeth
Editor: Lani Diana
Sumber: theverge.com, theguardian.com, mobileeurope.co.uk
Foto: theverge.com