• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Jalan-jalan

Mengenang Tragedi 2004 dengan Mengunjungi Museum Tsunami Aceh

by Cheryl Natalia
February 18, 2022
in Jalan-jalan
Reading Time: 2 mins read
Ruang utama Museum Tsunami Aceh. (Foto: okezone.com)

Ruang utama Museum Tsunami Aceh. (Foto: okezone.com)

0
SHARES
904
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Tsunami yang mengguncang Aceh pada tahun 2004 silam sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Bencana alam yang memakan banyak korban jiwa ini telah meninggalkan luka mendalam. Pemerintah membangun Museum Tsunami Aceh untuk mengenang tragedi tersebut. 

Mengusung tema Rumoh Aceh as Escape Hill, museum ini memiliki desain unik karena menggabungkan rumah tradisional Aceh dan bentuk yang menyerupai gelombang tsunami. Museum Tsunami Aceh dengan luas 2500 meter persegi juga dibangun sebagai tempat evakuasi dari bencana alam.

Baca juga “Jelajahi Masa Lalu Melalui Tur Virtual British Museum”

Dilengkapi dua puluh dua alat peraga dan tujuh maket, museum ini menyediakan banyak ruangan untuk mengingat kembali bencana yang terjadi 26 Desember 2004 lalu. Berikut ruangan-ruangan yang terdapat di Museum Tsunami Aceh.

Ruang Lorong Tsunami (Space of Tear)

Ruang lorong tsunami di Museum Tsunami Aceh (Foto: liputan6.com)
Ruang lorong tsunami di Museum Tsunami Aceh. (Foto: liputan6.com)

Tinggi ruangan ini mencapai 23 meter, sama dengan tinggi gelombang tsunami 2004. Dengan pencahayaan minim serta efek suara gelombang air dan jeritan dari semua sisi dinding, ruang lorong tsunami menggambarkan ketakutan yang dialami masyarakat Aceh saat tsunami terjadi. 

Ruang kenangan (Space of Memory)

Monitor yang menampilkan dokumentasi tsunami Aceh di ruangan kenangan. (Foto: okezone.com)
Monitor yang menampilkan dokumentasi tsunami Aceh di ruangan kenangan. (Foto: okezone.com)

Pengunjung dapat menonton dokumentasi bencana Aceh dari dua puluh enam monitor yang tersedia di ruang kenangan. Jumlah monitor melambangkan tanggal terjadinya tsunami. Gambar-gambar dikemas dalam bentuk tayangan salindia agar mudah dilihat.

Ruang sumur doa (Space of Sorrow)

Nama- nama korban dan atap di ruang sumur doa (Foto: kompas.com)
Nama-nama korban dan atap di ruang sumur doa. (Foto: kompas.com)

Kurang lebih ada dua ribu nama korban tsunami Aceh yang ditempel mengelilingi sisi dinding ruang sumur doa. Bentuk atapnya melengkung dan di tengah-tengah terdapat tulisan ‘Allah’ dalam Bahasa Arab yang berarti bahwa setiap manusia akan kembali kepada pencipta.

Ruang jembatan harapan (Space of Hope)

Jembatan harapan yang terdapat 25 bendera negara yang membantu Aceh pasca tsunami. (Foto: liputan6.com)
Jembatan harapan yang terdapat 25 bendera negara yang membantu Aceh pasca tsunami. (Foto: liputan6.com)

Untuk menyambungkan lantai pertama dan kedua Museum Tsunami Aceh, maka dibangun jembatan yang sekaligus melambangkan bangkitnya harapan masyarakat Aceh. Di langit-langit, pengunjung juga bisa melihat dua puluh lima bendera negara mulai dari Singapura hingga Turki. Negara-negara tersebut turut membantu Indonesia untuk memulihkan Aceh.

Ruang pameran tsunami (Tsunami Exhibition Room)

Ruang pameran tsunami yang menampilkan kronologi tsunami Aceh. (foto: cnnindonesia.com)
Ruang pameran tsunami yang menampilkan kronologi tsunami Aceh. (Foto: cnnindonesia.com)

Pengunjung dapat melihat peristiwa tsunami yang melanda Aceh pada 2004 silam di ruang pameran. Terdapat visualisasi seperti miniatur, denah, dan maket yang menggambarkan kejadian secara detail dan kronologis. 

Selain itu, Museum Tsunami Aceh juga menampilkan berbagai penampilan temporer dengan tema-tema yang berbeda. Museum yang dirancang oleh Ridwan Kamil ini menjadi sarana untuk menunjukkan kebangkitan masyarakat Aceh pasca bencana. 

Museum Tsunami Aceh terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh dan terbuka untuk umum setiap hari kecuali Jumat mulai dari pukul 09.00 hingga 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Untuk masuk, Ultimates cukup menyiapkan 3000 rupiah.

Selama pandemi, pihak Museum Tsunami Aceh juga pernah membuat tur virtual secara daring. Ultimates dapat mengikuti akun Instagram resmi @museumtsunami.id untuk informasi lebih lanjut.

 

Penulis: Cheryl Natalia

Editor: Nadia Indrawinata

Foto: okezone.com, liputan6.com, kompas.com, cnnindonesia.com

Sumber: idntimes.com,  liputan6.com, republika.co.id

Tags: acehbanda acehbencana alamjalan-jalanmuseummuseum tsunami acehtragedi 2004tsunamitsunami 2004tsunami aceh
Cheryl Natalia

Cheryl Natalia

Related Posts

Ilustrasi pemandangan dari puncak Kawah Ijen. (freepik/jcomp)
Jalan-jalan

Kawah Ijen, Destinasi Wisata Jawa Timur dengan Sejuta Daya Tarik

May 14, 2025
Kondisi lobi BXSea Bintaro Jaya pada hari kedua Lebaran, Selasa (01/04/25). (BXSea Oceanarium)
Jalan-jalan

BXSea Bintaro Jaya Temani Liburan Idulfitri Lewat “The Flow of Blessings”

April 7, 2025
Boen Tek Bio, kelenteng tertua di kawasan Tangerang yang erat kaitannya dengan eksistensi Cina Benteng. (tangerangkota.go.id)
Jalan-jalan

Tapaki Jejak Sejarah di Tangerang: Cina Benteng

February 27, 2025
Next Post
Norwegia

Intip Keindahan Norwegia: Negara dengan Angka Kriminalitas Rendah

Comments 3

  1. Akun Binance Gratis says:
    5 months ago

    I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  2. binance registration says:
    3 months ago

    Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.

  3. registro de Binance US says:
    2 months ago

    Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021