• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Jalan-jalan

Pasar Triwindu Solo: Menjual Kenangan, Membeli Sejarah

by sintiaastarina
September 17, 2014
in Jalan-jalan
Reading Time: 2 mins read
0
SHARES
818
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SOLO, ULTIMAGZ.com – Sisa-sisa romansa masa lalu tercecer sampai ke luar wilayah Keraton Mangkunegaran. Di dekat wilayah keraton, tepatnya di Jalan Diponegoro, berdiri suatu kompleks bangunan bergaya joglo—rumah adat Jawa Tengah—modern yang di dalamnya menjadi tempat penjual menjajakan sejuta kenangan masa lalu.

Dinamakan begitu sebab dulunya pasar ini memang hanya digelar tiap tiga windu sekali, yang berarti warga Solo harus menunggu 24 tahun untuk bisa belanja di sini. Konon, tempat ini merupakan kandang kuda keraton puluhan tahun lalu. Baru pada 1939, Pasar Triwindu didirikan sebagai sebagai kado ulang tahun Nurul Khamaril, Gusti Putri Mangkunegara VII.

Pasar ini kemudian mengalami pemugaran oleh pemerintah daerah Solo pada 2008 untuk memberikan kenyamanan lebih pada para penjual dan pengunjung. Kini, tidak ada lagi suasana pasar, digantikan dengan bangunan bertingkat dua berarsitektur modern. Nama dari pasar ini juga tercacat beberapa kali berganti. Semula sempat menjadi Pasar Windujenar, kemudian dikembalikan menjadi Triwindu. Hmm… agaknya pemerintah Solo merasa sayang membuang nama Triwindu yang sudah melekat sebagai identitas pasar barang antik ini.

Nah, berburu barang antik di sini tidak hanya menarik bagi kolektor, tetapi juga wisatawan yang sekadar ingin melihat-lihat. Kios-kios yang berjajar di sepanjang gang sempit sengaja men-display barang dagangannya sampai di luar lapak. Bau masa lalu menguar di antara ucapan penjual yang dengan ramah menanyakan mau mencari apa. Barang di pasar ini sangat beragam dan harga yang ditawarkan tentunya relatif lebih murah ketimbang membeli di kota-kota besar atau tempat lelang. Tentu, kalian harus menawarnya habis-habisan.

Barang yang dijual mulai dari dakon kuno (permainan anak-anak Jawa zaman dulu) berbahan kayu, miniatur sepeda, toples, lukisan kaca dan poster-poster kuno, tas-tas lawas, patung dan arca, kamera tua, buku primbon Jawa, perhiasan dari tembaga maupun sepuhan emas dan perak, televisi dan radio kuno, koleksi piringan hitam Nat King Cole dan penyanyi-penyanyi lawas lainnya, hingga gramofon yang masih berfungsi dengan baik.

Tidak semua barang yang dijual di sini barang peninggalan, ada pula yang merupakan reproduksi sebab yang asli tentu dilindungi oleh pemerintah. Harganya berkisar antara beberapa ribu rupiah sampai puluhan juta rupiah, tergantung nilai sejarah dan kondisinya. Sebuah kamera vintage yang masih berfungsi dengan baik, misalnya, dibandrol dengan harga Rp400.000,00 sementara yang sudah rusak seharga Rp200.000,00.

Berburu barang antik tidak akan membosankan di sini. Berjalan di antara barang-barang yang dulu sempat dipunyai, diingini, dan dicintai oleh seseorang akan membuat kalian seakan berjalan menembus lorong waktu. Tidak ada salahnya sekadar bertanya pada penjual tentang masa lalu barang yang akan dibeli, barangkali kalian akan mendengar cerita cinta atau kisah sedih yang menarik!

Membeli barang bekas tidak selalu berarti membeli sampah atau rongsokan yang tidak berguna. Kadang, membeli barang bekas berarti kalian membeli kenangan, memori yang rindu untuk dilestarikan di masa sekarang.

[divider] [/divider] [box] Reporter: Hana Krisviana
Editor: Maria Advenita
Foto: klik di sini
[/box]
sintiaastarina

sintiaastarina

Related Posts

Ilustrasi pemandangan dari puncak Kawah Ijen. (freepik/jcomp)
Jalan-jalan

Kawah Ijen, Destinasi Wisata Jawa Timur dengan Sejuta Daya Tarik

May 14, 2025
Kondisi lobi BXSea Bintaro Jaya pada hari kedua Lebaran, Selasa (01/04/25). (BXSea Oceanarium)
Jalan-jalan

BXSea Bintaro Jaya Temani Liburan Idulfitri Lewat “The Flow of Blessings”

April 7, 2025
Boen Tek Bio, kelenteng tertua di kawasan Tangerang yang erat kaitannya dengan eksistensi Cina Benteng. (tangerangkota.go.id)
Jalan-jalan

Tapaki Jejak Sejarah di Tangerang: Cina Benteng

February 27, 2025
Next Post

Benzema Cetak Gol Keseribu Madrid

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021