SERPONG, ULTIMAGZ.com – Minyak jelantah atau dikenal sebagai used cooking oil (UCO) adalah minyak goreng bekas yang sudah digunakan berulang kali. Minyak ini merupakan hasil dari berbagai jenis minyak goreng dan umumnya berasal dari pemakaian rumah tangga.
Namun, minyak jelantah sebaiknya tidak digunakan lagi karena dapat membahayakan, baik bagi kesehatan maupun lingkungan. Melansir tribunnews.com, dr. Santi dari Medical Center Kompas Gramedia menjelaskan ada tiga ciri-ciri minyak goreng tidak layak pakai. Ciri tersebut antara lain warna minyak menghitam dan berbusa, bau tidak sedap atau bau tengik, serta terdapat banyak remah-remah sisaan gorengan yang bercampur pada minyak.
Baca juga: Lakukan 5 Cara Sederhana Ini Untuk Kurangi Limbah Makanan
Meskipun minyak jelantah tidak lagi layak untuk digunakan, penting untuk diketahui bahwa membuangnya secara utuh juga bukanlah cara yang solutif. Nantinya minyak tersebut dapat menyebabkan pencemaran air serta merusak kesuburan tanah dan tanaman lainnya, seperti yang dilansir dari kompas.com.
Cara Buang Minyak Jelantah yang Tepat
Melansir kompas.com, berikut adalah langkah-langkah untuk membuang minyak jelantah yang tepat:
- Membekukan minyak goreng bekas di freezer dengan menggunakan wadah sekali pakai seperti kardus bekas susu atau wadah yang dilapisi dengan lilin,
- Mencampurkan minyak goreng bekas dengan bahan-bahan penyerap minyak, seperti pasir untuk kotoran kucing atau serbuk gergaji yang kemudian dapat dibuang ke tempat sampah, dan
- Menggunakan koran bekas untuk menyerap minyak (apabila minyak tersisa sedikit) sehingga minyak dapat dibuang dalam bentuk padat.
Selain cara-cara tersebut, kini juga terdapat inovasi lain dalam menyikapi penggunaan minyak jelantah, salah satunya adalah program yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) dan Alfamart.
Lewat anak usahanya yakni Pertamina Patra Niaga, Pertamina menyelenggarakan program bernama Green Movement UCO sebagai bentuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam mendaur ulang minyak jelantah, seperti yang dilansir dari detik.com. Namun, program ini hanya berlaku sampai periode Maret 2025.
Melansir cnnindonesia.com, program yang diluncurkan pada Desemer 2024 lalu ini mempersilakan masyarakat menjual minyak jelantah kepada Pertamina dengan harga Rp6.000 per liter. Selain itu, masyarakat juga berkesempatan mendapatkan tambahan poin MyPertamina sebanyak 5 poin per liter.
Cara menjualnya pun cukup praktis, hanya dengan mendatangi titik pengumpulan UCOllect Box yang disediakan oleh Pertamina. Melansir kompas.com, berikut tujuh lokasi pengumpulan minyak jelantah oleh Pertamina:
- SPBU Dago Bandung-3140101,
- SPBU Jakarta MT Haryono-3112802,
- SPBU Jakarta Kalimalang-3113402,
- SPBU Tangerang BSD-3115301,
- Rumah Sakit Pusat Pertamina,
- Rumah Sakit PELNI, dan
- Kantor PT Pertamina Patra Niaga (Marketing Regional Jawa Bagian Barat).
Sama seperti Pertamina, Alfamart juga menyediakan UCOllect Box di beberapa gerainya dengan memberikan nominal yang sama kepada penjual, yakni Rp6.000 per liter.
Baca juga: Mengolah Food Waste Kembali Bernilai Guna
“Alfamart sebagai gerai komunitas yang dekat dengan masyarakat, hadir tidak hanya memberikan solusi kebutuhan rumah tangga yang terjangkau, Alfamart juga komitmen memberikan solusi bagi permasalahan lingkungan,” ujar Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., Solihin pada Rabu (19/02/25), dikutip dari tempo.co.
Dengan adanya gerakan seperti ini, dapat lebih memudahkan masyarakat ikut serta dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Untuk itu, jangan membuang minyak jelantah secara utuh dan sembarangan, ya, Ultimates!
Penulis: Jesslyn Gunawan Wijaya
Editor: Jessie Valencia
Foto: Freepik/KamranAydinov
Sumber: tribunnews.com, kompas.com, detik.com, cnnindonesia.com, tempo.co
very good post, i definitely love this website, keep on it