• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 22, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Kenali Tanda-Tanda Kekerasan Psikis dalam Hubungan

by Charlenne Kayla Roeslie
February 21, 2019
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Kenali Tanda-Tanda Kekerasan Psikis dalam Hubungan
0
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Berdasarkan data dari Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan 2018, tercatat sebanyak 1.873 kasus kekerasan dalam pacaran terjadi sepanjang 2017. Jenisnya beragam, mulai dari kekerasan seksual, fisik, hingga psikis.

Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni menyatakan, kekerasan dalam pacaran tidak terlepas dari konstruksi gender yang ada di masyarakat. Misal, seorang perempuan dinilai baik bila ia setia, penurut, dan mengikuti apa yang diminta oleh pasangan. Tak jarang, perempuan menjadi korban kekerasan karena tidak dapat memenuhi standar tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut, berikut enam tanda kekerasan psikis dalam hubungan.

 

Dominasi

Pelaku kekerasan psikis umumnya merasa perlu mengontrol pasangannya, mulai dari kegiatan yang dilakukan, interaksi sosial, hingga hal-hal kecil seperti cara berpakaian. Mereka membuat keputusan untuk pasangan, memberitahu apa yang harus dilakukan, dan berharap omongannya dipatuhi tanpa alasan yang jelas.

 

Hinaan

Bila seseorang merasa tidak percaya diri karena kata-kata yang pernah dilontarkan pasangannya, bisa jadi orang tersebut sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat. Menghina, mempermalukan, meremehkan, dan merendahkan adalah hal yang umum dilakukan pelaku kekerasan psikis untuk membuat korbannya merasa tak berharga.

Semakin korban merasa tak berdaya dan tak berharga, semakin sulit baginya untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat. Di saat seperti itu, pelaku akan hadir dan meyakinkan korban bahwa hanya dirinyalah yang dapat menerima korban dengan apa adanya.

 

Isolasi

Untuk meningkatkan ketergantungan korban kepada pelaku, seringkali pelaku mengisolasi korban dari dunia luar. Korban harus meminta izin terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu, pergi ke suatu tempat, atau bertemu seseorang. Tak jarang, larangan-larangan yang diberikan juga disertai dengan ancaman.

 

Ancaman

“Kalau kamu putusin aku, aku bunuh diri aja, lah!”

“Kalau kamu pergi sama dia lagi, aku sita HP kamu!”

Pelaku kekerasan psikis umumnya mengancam pasangan untuk memantik rasa takut dan mengambil kontrol atas situasi. Pelaku bisa mengancam akan menyakiti korban dan orang-orang terdekatnya bila ia melakukan tindakan tertentu. Selain itu, mengancam akan menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup juga merupakan ancaman yang umum digunakan.

 

Intimidasi

Intimidasi merupakan satu lagi taktik yang sering digunakan pelaku kekerasan psikis. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari gestur atau kata-kata yang mengancam, melempar benda-benda, merusak barang berharga, sampai mengancam dengan senjata. Ini dilakukan agar korban takut terhadap konsekuensi yang menanti bila ia tak patuh pada pelaku.

 

Tidak mau mengakui kesalahan dan menyalahkan pasangan

Pelaku kekerasan psikis jarang sekali mengakui kesalahannya. Pelaku lebih sering menyalahkan keadaan dan korban atas perbuatan yang mereka lakukan. Pernyataan seperti, “Aku begini demi kebaikan kamu,” atau “Kalau kamu enggak ngelakuin itu, aku enggak perlu sampai begini,” adalah beberapa contohnya.

Setelah melakukan tindakan kekerasan, biasanya pelaku akan berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan bersikap seolah tak ada yang terjadi dan memperlakukan pasangan dengan sangat baik. Hal ini membuat korban sulit untuk keluar dari hubungan karena merasa pelaku sudah berubah dan tak akan melakukan tindak kekerasan lagi.


Kontak bantuan

Bila Ultimates mengalami kekerasan dalam pacaran, baik secara psikis, fisik, maupun seksual, jangan ragu untuk melaporkan tindakan tersebut pada pihak yang berwenang. Di bawah ini tertera kontak beberapa lembaga yang bisa kamu hubungi berkaitan dengan kekerasan pada perempuan.

 

Komnas Perempuan

Surel: mail@komnasperempuan.go.id

Telepon: (021) 3903963

Twitter: @KomnasPerempuan

 

Lembaga Bantuan Hukum Apik

Surel: apiknet@centrin.net.id

Telepon: 0813-8882-2669

Twitter: @LBHAPIK

 

Penulis: Charlenne Kayla Roeslie

Editor: Geofanni Nerissa Arviana

Ilustrasi: Getty Images

Sumber: komnasperempuan.go.id, helpguide.org, greatmind.id, thriveglobal.com

Tags: abusive relationshiphubungan tak sehatkekerasan pada perempuankekerasan psikistoxic relationship
Charlenne Kayla Roeslie

Charlenne Kayla Roeslie

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post
Nissan Livina Rasa Xpander Resmi Diluncurkan

Nissan Livina Rasa Xpander Resmi Diluncurkan

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021