SERPONG, ULTIMAGZ.com – Ultimates mungkin pernah mendengar istilah pick me. Melansir detik.com, pick me adalah seseorang yang berusaha membuat lawan jenis terkesan dengan menyatakan bahwa ia berbeda.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, istilah tersebut berarti “pilih aku”. Istilah ini pertama kali naik daun akibat karakter Meredith Grey (Ellen Pompeo) dalam serial televisi Grey’s Anatomy (2005), dilansir dari edition.cnn.com.
Baca juga: Standar Ganda Gender di Dunia Selebriti Terus Merugikan Perempuan
“Pilih aku, cintai aku,” ujar karakter Pompeo ketika memohon Derek Shepherd (Patrick Dempsey) untuk meninggalkan istrinya.
Dialog tersebut kemudian mendorong lahirnya istilah perempuan pick me di media sosial. Meskipun pick me dapat ditujukan kepada lelaki, istilah ini lebih sering digunakan untuk perempuan.
Panggilan perempuan pick me pertama muncul di media sosial X pada 2016, dikutip dari studlife.com. Perempuan pick me kerap tidak suka berdandan dan bergaya feminin. Namun, hal tersebut memiliki niat tersembunyi. Mengutip cosmopolitan.com, perempuan pick me menyesuaikan sifat mereka agar menarik perhatian lelaki.
Seorang perempuan pick me sering bercerita mengenai perbedaannya dengan teman perempuannya. Hal ini dilakukan dengan merendahkan minat dan gaya temannya, dilansir dari satupersen.net.
Alasan mengapa fenomena ini muncul di kalangan perempuan adalah karena misogini yang terinternalisasi, dilansir dari klikdokter.com. Hal ini berarti perempuan pick me, secara tidak sadar, menerima stereotip seksis. Stereotip seksis ini berupa pandangan bahwa wanita harus feminin dan lemah lembut.
Menurut Amy Rosenbluth, sebagian perempuan memisahkan diri mereka dari stereotip itu demi merasa superior dari perempuan lain, dikutip dari gramedia.com. Perempuan pick me mengira dengan merendahkan perempuan lain, mereka akan diterima oleh lelaki. Lantas, bagaimana seseorang bisa menghentikan kebiasaan pick me?
Menurut psikologis klinik Dr. Sabrina Romanoff, perempuan harus hidup jujur dengan dirinya sendiri tanpa memerlukan validasi lelaki, dikutip dari verywellmind.com. Perempuan harus memberi jarak antar diri mereka dan keinginan untuk segera berpacaran.
Perilaku pick me secara terus mereka malah akan mendorong stereotip negatif baru. Mengutip orami.co.id, perilaku pick me juga dapat memperkuat dinamika persaingan yang tidak sehat antarperempuan. Hal ini dikarenakan perilaku tersebut mendorong adu domba antarperempuan demi validasi lelaki.
Baca juga: Mengenal Self-Love, Seni Mencintai Diri Sendiri
Melansir kompasiana.com, perilaku pick me juga dapat merugikan diri sendiri. Pengorbanan diri yang sebenarnya demi validasi lelaki bisa menimbulkan rasa minder. Selain itu, orang-orang dengan perilaku ini juga akan kesulitan menjalin pertemanan dengan perempuan lain karena sering merendahkan mereka.
Perempuan harus menyadari bahwa keberadaan mereka tidak perlu dipusatkan kepada seorang pria. Hal ini akan berpengaruh pada kepribadian yang teguh dengan sendiri tanpa bergantung dengan validasi lelaki.
Penulis: Kristy Charissa Lee
Editor: Jessie Valencia
Sumber: detik.com, edition.cnn.com, studlife.com, cosmopolitan.com, satupersen.net, klikdokter.com, gramedia.com, verywellmind.com, kompasiana.com
Foto: Babelfish.asia