SERPONG, ULTIMAGZ.com – Setelah berhasil melarikan diri dari Blackcliff Academy, mantan prajurit Blackcliff Academy, Elias dan gadis bernama Laia pergi meninggalkan kota Serra sebagai dua buronan yang paling diburu di seluruh kerajaan. Sambil berusaha menghindar dari kejaran kaum Martial yang kejam, mereka melakukan perjalanan panjang menuju Kauf, penjara kerajaan yang paling berbahaya.
Laia bertekad kuat untuk memebebaskan kakak laki-lakinya, Darin, dari penjara tersebut. Ia percaya bahwa Darin adalah seseorang yang dapat menyelamatkan kaumnya dari kekejaman para Martial. Dengan bantuan Elias yang merupakan mantan prajurit terbaik kerajaan, Laia berjuang melewati segala tantangan untuk mencapai Kauf.
Namun, perjalanan mereka tidaklah mudah. Bukan hanya melarikan diri dari manusia, mereka juga harus mengakali kekuatan gelap dari mahkluk-mahkluk gaib yang berusaha menghentikan mereka. Bahkan mereka harus melawan Helene, mantan sahabat Elias yang kini telah menjadi tangan kanan kaisar.
Tak hanya itu, konflik dan keajaiban pun turut mewarnai perjalanan Elias dan Laia. Perjuangan keduanya mengajarkan makna kehidupan yang sebenarnya dan pentingnya rasa kemanusiaan. Di saat kita berada dalam suatu situasi dimana kita harus memilih antara kemanusiaan dan kesetiaan, apa yang akan kita lakukan?
Sebagai lanjutan dari buku pertamanya yang berjudul An Ember in the Ashes, buku A Torch Against the Night berhasil menyajikan cerita yang menarik dan mampu menggerakkan imajinasi pembaca. Buku yang dirilis Agustus 2016 ini pun memperoleh rating yang cukup tinggi di situs ulasan buku, Goodreads, yakni 4.4/5. Sabaa Tahir menulis buku ini dengan memanfaatkan sudut pandang ketiga, membuat pembaca dapat lebih mengenal dan merasakan karakter para tokoh.
Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh penggemar genre fantasi yang mendambakan berbagai tokoh imajinatif dan alur yang tak terduga.
Penulis : Hilel Hodawya
Editor : Alif Gusti Mahardika
Sumber : goodreads.com
Foto : bookstacked.com