SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pemakaian sunscreen, atau tabir surya, tidak hanya mengurangi risiko terkena kanker kulit dan kulit terbakar, tetapi juga dapat mengurangi efek penuaan dini akibat terpapar sinar matahari.
Alhasil, pentingnya penggunaan tabir surya yang mulai disadari, kini membuat banyak orang mencari tabir surya dengan kandungan terbaik. Terutama angka SPF yang kerap kali menjadi indikator untuk mengukur keefektifan sebuah tabir surya.
Dilansir dari alodokter.com, SPF, atau Sun Protection Factor, merupakan angka yang mengarah pada tingkat perlindungan terhadap sinar matahari. Angka SPF inilah yang akan menunjukkan seberapa lama tabir surya tersebut bisa bertahan dan mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Oleh karena itu, ketika cuaca sedang sangat panas dan menyengat di kulit, kita dianjurkan untuk menggunakan SPF yang tinggi agar kulit dapat terlindungi secara maksimal dalam waktu yang lama, mengutip dari beautynesia.id.
“Anda disarankan minimal pakai yang SPF 30, tapi itu juga tergantung warna kulit dan tempat beraktivitas, di dalam atau luar ruangan. Kalau berkulit gelap seperti kebanyakan orang Indonesia, maka tidak butuh SPF yang terlalu tinggi, 20 hingga 30 saja sudah cukup, bahkan SPF 15 juga sudah dalam taraf aman,” kata dr. Sepriani Timurtini Limbong sebagaimana dilansir dari klikdokter.com.
“Kalau Anda berkulit sangat putih, artinya hanya memiliki sedikit melanin, sehingga sangat butuh SPF. Tapi, efektif atau tidaknya bukan hanya berdasarkan nilai SPF, kuncinya adalah reapply atau pemakaian berulang,” lanjutnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan tabir surya dengan SPF 30 dan SPF 50, mari kita simak penjelasan di bawah ini!
SPF 30
Kulit biasanya akan terbakar sinar matahari hanya dalam waktu 10 menit. Berbeda saat kita mengaplikasikan tabir surya dengan level perlindungan SPF 30, karena kulit akan dilindungi dari paparan sinar matahari 30 kali lipat lebih lama atau setara dengan 30 x 10 menit = 300 menit (5 jam).
Berdasarkan healthline,com, SPF 30 mampu melindungi kulit dari sinar UVB sebesar 97 persen. Dengan begitu, SPF 30 ini cocok untuk orang-orang yang kerap beraktivitas di luar ruangan.
SPF 50
SPF 50 mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari 50 kali lipat lebih lama atau setara dengan 50 x 10 menit = 500 menit (8 jam). Tidak hanya itu, SPF 50 ini juga bisa melindungi kulit dari paparan sinar UVB sebesar 98 persen. Tingkat SPF ini sesuai untuk orang-orang yang memiliki aktivitas terus-menerus di bawah teriknya cahaya matahari.
Namun, sebaiknya kita tetap melakukan aplikasi ulang tabir surya setiap beberapa jam karena tabir surya akan luntur saat kulit berkeringat.
Untuk menentukan tingkat SPF mana yang lebih sesuai, kita bisa menentukannya dengan mempertimbangkan apakah cuaca saat itu sedang terik atau tidak, serta berapa lama kita akan terpapar sinar matahari. Bila kita hanya berada di dalam ruangan atau di luar ruangan sesekali saat cuacanya mendung, maka pilihan tabir surya dengan SPF 30 akan cocok untuk kamu.
Begitu juga saat bekerja di kantor atau pergi ke mall yang tidak terlalu terpapar sinar matahari. SPF 30 tentu dapat melindungi kulit kamu yang hanya terpapar sinar matahari pada waktu-waktu tertentu.
Namun, jika aktivitas yang kamu lakukan mengharuskan kamu berada di bawah sinar matahari, maka pilihan SPF 50 akan menjadi tabir surya yang pas. Aktivitas yang terus terpapar sinar matahari terutama jika dalam waktu yang cukup lama, tentu harus menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi seperti SPF 50. Semakin tinggi nilai SPF yang tertulis, akan semakin lama juga durasi perlindungannya.
Melihat perbandingan di atas, Ultimates dapat memilih kira-kira SPF mana yang cocok untuk melindungi kulit saat berlibur di pantai atau sekadar berjalan-jalan di mall.
Penulis: Stephanie Amelia Wijaya
Editor: Alycia Catelyn
Foto: Unsplash/bymuratdeniz
Sumber: alodokter.com, beautynesia.id, kumparan.com, klikdokter.com