• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Olahraga

Gagal Juara, Berhasil Regenerasi

by Josephine Valencia
May 23, 2016
in Olahraga, Opini
Reading Time: 2 mins read
Gagal Juara, Berhasil Regenerasi

Anthony Sinisuka Ginting setelah kalah melawan Jan Østergaard Jørgensen

0
SHARES
117
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

KUNSHAN, ULTIMAGZ.com – Gelar Juara Thomas Cup 2016 akhirnya jatuh ke tangan Denmark, setelah berhasil mengalahkan Indonesia 3-2 di Kunshan Stadium, Tiongkok, Minggu (22/5). Sempat menyamakan kedudukan, Indonesia akhirnya harus puas menjadi runner-up pada gelaran ini.

Pertandingan dimulai dengan tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto yang turun melawan tunggal putra Denmark Viktor Axelsen. Tommy kalah langsung dua gim, dengan skor 21-17 dan 21-18.

Pada gim kedua, Tommy sempat bangkit dan membalikkan keadaan menjadi unggul 16-12 dari Axelsen. Tommy sempat meminta wasit agar lapangannya dipel, namun tidak diindahkan. Akhirnya, ia terpaksa mengepel lapangannya dengan handuknya sendiri. Hal itu menyebabkan Tommy kehilangan konsentrasi, dan membuat Axelsen berhasil memanfaatkan peluang untuk mengungguli Indonesia 1-0.

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kemudian berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, dengan mengalahkan Mads Conrad Petersen / Mats Pieler Kolding 21-18 dan 21-13. Meski pada awal gim, Hendra/Ahsan melakukan banyak sekali kesalahan, namun mereka yang sedang on fire mampu menguasai kembali keadaan dan tidak memberikan kesempatan bagi lawan.

Selanjutnya, alih-alih menurunkan Jonatan Christie, Indonesia justru menurunkan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting untuk melawan pemain Denmark Jan Østergaard Jørgensen. Pada gim pertama, Anthony sempat tertinggal 5-11. Namun usaha kerasnya mampu menipiskan ketertinggalan menjadi 17-21 dari Jan.

Perbedaan jam terbang dan pengalaman antara Anthony dan Jan, akhirnya memaksa Anthony untuk mengakui keunggulan Jan. Anthony kalah dua gim langsung, 17-21 dan 12-21. Skor 2-1 untuk Denmark.

Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi mampu memperpanjang nafas Indonesia dengan menyamakan kedudukan 2-2 atas Denmark. Mereka sempat tertinggal 1-7 atas Kim Astrup /Anders Skaarup Rasmussen, namun berhasil membalikkan keadaan dengan memimpin saat interval gim pertama. Ricky dengan dropshotnya yang tajam, juga Angga yang mahir mengembalikan bola, mampu menghempaskan pasangan Denmark dengan 21-16 dan 21-14.

Harapan kini berada di tunggal putra muda, Ihsan Maulana Mustofa yang harus melawan pemain senior Denmark Hans Kristian Vittinghus. Awalanya, Ihsan bermain konsisten dengan menyamakan kedudukan 10-10 di gim pertama. Namun hilang konsentrasi dan fokus, Ihsan justru tertinggal jauh pada gim kedua. Akhirnya, ia harus mengakui kematangan Vittinghus dengan 15-21 dan 7-21, sekaligus kemenangan Denmark 3-2 atas Indonesia.

Piala Thomas telah berada di pelukan Denmark. Secara peringkat, Indonesia memang kalah dari Denmark, sehingga wajar rasanya bila kalah pada putaran final. Namun melihat susunan pemain untuk tim Thomas tahun ini, menjadi runner-up pun sudah merupakan pencapaian yang luar biasa, mengingat banyak atlet muda yang perdana bermain di Thomas Cup.

Ini merupakan sebuah kemajuan, dibandingkan pada tahun 2012 di mana Indonesia tidak lolos perempat final setelah dikalahkan oleh Tiongkok. Serta pada tahun 2014, Indonesia tidak lolos semifinal setelah ditumbangkan Malaysia. Pada kala itu juga, susunan pemain Indonesia didominasi pemain senior.

Yang harus dilihat bukan kemenangan yang diraih, namun masa depan tim putra bulutangkis negeri. Setelah bertahun-tahun Indonesia kehilangan sinarnya dalam pagelaran bergengsi dunia, kini hadir atlet-atlet muda yang berbakat dan menjanjikan.

Artinya, regenerasi dalam tim putra Indonesia berhasil terlaksana. Dan bukan tidak mungkin, pada dua tahun mendatang, ketika pagelaran Thomas Cup diadakan lagi, menjadi momen bagi tim putra Indonesia untuk merebut piala tersebut.

Penulis: Josephine Valencia
Editor: Alif Gusti Mahardika
Foto: badmintonindonesia.org

Tags: 2016BulutangkisIndonesiaolahragaopinipiala thomasthomas cupultimagz
Josephine Valencia

Josephine Valencia

Related Posts

digicam
Opini

Digicam Kembali ke Pasar: Dari Kesenangan Jadi Berlebihan?

May 23, 2025
Lewis Hamilton memenangkan gelar juara dunia keduanya pada 2014. (independent.co.uk)
Hiburan

Mengenal Lewis Hamilton, Sang Pembalap F1 Legendaris

May 14, 2025
Oscar Piastri, Max Verstappen, dan Charles Leclerc berdiri di atas podium pada balapan F1 Grand Prix Saudi Arabia. (autosport.com)
Olahraga

Oscar Piastri Berhasil Mendominasi Grand Prix Saudi Arabia

April 24, 2025
Next Post
Ada yang Manis di Balik Sel Nomor Tujuh

Ada yang Manis di Balik Sel Nomor Tujuh

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021