JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pada ajang Piala Thomas dan Uber 2016 yang berlangsung pada 15-22 Mei 2016 di Kunshan, Tiongkok, perbedaan yang menarik terlihat dari nama pemain tim Thomas Indonesia. Nama-nama pemain lama digantikan oleh nama-nama pemain muda. Jonatan Christie, sebagai salah satu atlet tim Thomas Indonesia tahun ini, mengungkapkan tekanan yang dirasakan tim ketika bertanding dalam ajang tersebut.
Piala Thomas adalah ajang bergengsi yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Kejuaraan ini merupakan ajang pembuktian negara mana yang sedang “dominan” dalam olahraga bulutangkisnya. Indonesia, pada tahun ini menggantikan nama-nama lama seperti Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka, Markis Kido, dan Bona Septano dengan Jonatan, Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana Mustofa, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Angga Pratama, dan Ricky Karanda Suwardi
“Bermain individu dan bermain beregu layaknya di Piala Thomas itu berbeda. Kalau bermain beregu, satu atlet kalah, belum tentu tim itu akan kalah nantinya,” ungkap Jonatan, atlet kelahiran 1997 yang baru tahun ini berlaga dalam ajang Piala Thomas, ketika diwawancarai ULTIMAGZ di fX Sudirman, Rabu (1/6). Ia mengaku bahwa ia merasa tegang, bukan karena pertama kalinya bertanding dalam ajang Piala Thomas, namun karena beban yang dipikulnya berbeda.
“Deg-degan bukan karena tampil perdana, sih. Kemarin itu kan tidak semuanya pemain junior yang diturunkan. Ada Tommy Sugiarto, Hendra Setiawan, dan Mohammad Ahsan yang bisa dibilang pemain senior. Kalau kita kalah, rasanya gak enak juga kalau dilihat pemain senior,” lanjutnya.
Walaupun pada akhirnya Indonesia kalah 2-3 dari Denmark di babak final, menurut Jonatan, semua pemain sudah menampilkan performanya yang terbaik. “Apalagi ini babak final, tapi saya melihat, kita sudah melampaui ekspektasi karena kita bisa masuk final, dibandingkan tahun lalu di mana Indonesia hanya sampai babak semi final saja. Ditambah lagi, tahun ini, kita berangkat dengan pemain yang masih muda semua,” tutupnya.
Penulis: Josephine Valencia
Editor: Alif Gusti Mahardika
Foto: twitter @INABadminton