SERPONG, ULTIMAGZ.com – Manchester United merupakan salah satu raksasa klub sepak bola yang berhasil mendominasi Premier League dan Champions League, liga sepak bola ternama di Eropa. Ketangguhan klub yang dijuluki sebagai ‘Setan Merah’ ini tidak lepas berkat tangan dingin salah satu mantan pelatih, Alex Ferguson, yang telah menangani sejak 1986. Namun, kisah indah tersebut harus berakhir saat Ferguson pensiun dari dunia kepelatihan pada 2013.
Melansir dari goal.com, Ferguson telah memperoleh 38 gelar, di antaranya 13 gelar Premier League, lima FA Cup, dan dua Champions League. Prestasi tersebut membuat Ferguson menjadi pelatih dengan gelar terbanyak di sejarah dunia sepak bola.
Baca juga: Berlangsung Sengit, FC Copenhagen Menang Atas MU di Liga Champions
Di musim terakhirnya, Ferguson menyumbang gelar Premier League kembali, sebagai hadiah perpisahan yang megah kepada Setan Merah. Manchester United unggul dengan 89 poin dari rival sekotanya, Manchester City yang hanya memperoleh 78 poin. Namun, musim tersebut menjadi gelar Premier League terakhir bagi Manchester United hingga saat ini.
Kepergian Ferguson menjadi titik balik berakhirnya dinasti Manchester United di Eropa, bahkan Premier League. Selama 12 tahun terakhir, Manchester United terseok-seok untuk bersaing, berganti-ganti pelatih, dan pembelian pemain yang kerap dinilai tidak memenuhi ekspektasi klub.
Menurut bbc.com, Manchester United telah mengganti pelatih sebanyak enam kali pasca berakhirnya kepelatihan Ferguson. Mulai dari David Moyes, Louis Van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, Erik Ten Hag, dan sekarang Ruben Amorim. Semuanya mengalami pasang surut dalam upaya membangkitkan kejayaan Setan Merah, tetapi tidak ada yang menyamai kejayaan era Ferguson.
Selain pelatih, faktor lain yang turut memengaruhi keterpurukan Manchester United adalah pembelian pemain yang kerap dinilai tidak tepat sasaran. Pembelian pemain dengan harga tinggi seperti Angel Di Maria, Paul Pogba, Jadon Sancho, hingga Antony menjadi pertimbangan bahwa kebijakan pembelian pemain dinilai kurang efektif. Manchester United telah mengeluarkan dana hingga £1,43 miliar hanya untuk membeli pemain, dilansir dari skysports.com.
“Tentu saja ada tekanan dan ekspektasi, karena jika Anda menghabiskan banyak uang untuk pemain, secara alami Anda mengharapkan hasil yang besar,” jelas Simon Jordan, pandit sepak bola mengenai pembelian pemain yang tidak tepat sasaran.
Baca juga: Manchester City Sukses Tumbangkan Luton Town dengan Skor 6-2
“Jika seorang pemain seharga £25 juta gagal, tidak akan terlalu banyak sorotan. Dalam kasus ini, dengan Antony, bahkan jika harganya hanya £25 juta, dia tetap akan dianggap sebagai pembelian yang buruk karena performanya sangat mengecewakan di semua aspek,” lanjut Simon, dilansir dari caughtoffside.com.
Kini, Manchester United masih berjuang untuk kembali ke masa emasnya. Dalam 12 tahun terakhir di situasi keterpurukan, Setan Merah masih mencari jalan untuk kembali menaklukkan apa yang telah ia dominasi saat dulu.
Penulis: Reza Farwan
Editor: Kezia Laurencia
Foto: hindustimes.com
Sumber: goal.com, bbc.com, skysports.com, caughtoffside.com