• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Opini

Aksi Mahasiswa Visioner yang Gerah dengan Pemerintah

by sintiaastarina
September 22, 2014
in Opini
Reading Time: 1 min read
0
SHARES
78
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Masih ingat dengan gerakan mahasiswa angkatan 66 atau kerusuhan Mei 1998? Ini adalah gerakan awal yang terekspos luar biasa dalam melakukan reformasi. Ada semacam keyakinan dalam diri mahasiswa, yang mendorong mereka melakukan reformasi. Ya, keyakinan mereka sebagai agen perubahan bangsa. Mahasiswa yang memiliki pikiran visioner ini “gerah” melihat tingkah laku pemerintah yang tak mampu mengurus negeri. KKN merajalela, krisis politik yang terjadi pun mendorong mahasiswa untuk melakukan perubahan.

Awal reformasi, kunci keberhasilannya ada pada kekuatan massa. Ratusan mahasiswa dengan kompak menyuarakan pendapat mereka. Jumlah massa yang banyak berhasil menarik perhatian pemerintah. Demonstrasi menjadi cara ampuh untuk membuka pintu perubahan bagi bangsa ini. Dalam gerakan kemerdekaan Indonesia, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk melakukan reformasi, yaitu dengan konfrontasi dan diplomasi. Tindak dari konfrontasi adalah perang, sedangkan diplomasi adalah percakapan.

Pada zaman awal reformasi, diplomasi masih belum berkembang dibanding dengan konfrontasi. Pada zaman dulu, demonstrasi termasuk dalam konfrontasi. Saat itu, mahasiswa beranggapan demonstrasi adalah cara yang paling efektif. Pada era masyarakat dapat berekpresi dengan bebas seperti sekarang ini, demonstrasi dengan turun ke jalan tak lagi efektif. Demonstrasi yang membutuhkan banyak massa, hanya dijadikan cara untuk menarik pemberitaan di media. Ya, kini zamannya media yang mendominasi.

Tolok ukur keberhasilan demonstrasi pun ada di tangan media. Demonstrasi yang tak diliput media, tidak akan kuat. Selain itu, demonstrasi itu tidak berhasil menyentil pemerintah. Tidak jarang demonstran bertindak berlebihan, dengan tujuan agar dapat diliput media. Mereka membuat lalu lintas macet, membakar fasilitas umum, atau bentrok dengan aparat kepolisian.
Para mahasiswa harus mengkedepankan akal sehat dalam menyuarakan pendapat. Reformasi memberikan nilai kepada mahasiswa generasi ini, bahwa kitalah agen perubahan bangsa. Jadilah mahasiswa yang berintelektual, bukan pragmatis. Mulailah untuk lebih aktif, karena sekarang zamannya bebas berekspresi.

Oleh Hanif Suranto – Dosen UMN
Ditulis oleh Danielisa Putriadita
Editor: Patric Batubara
Foto: Eldo C. Rafael

sintiaastarina

sintiaastarina

Related Posts

digicam
Opini

Digicam Kembali ke Pasar: Dari Kesenangan Jadi Berlebihan?

May 23, 2025
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi mengesahkan revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Rapat Paripurna pada Kamis (20/03/25). (detik.com)
Opini

Pengesahan RUU TNI: Satu Langkah Menuju Bangkitnya Orde Baru?

March 24, 2025
Ilustrasi #KaburAjaDulu
Opini

#KaburAjaDulu: Kurang Cinta Tanah Air atau Perasaan Terkhianati

March 15, 2025
Next Post

Mantan Bek Inter Milan Ini Sempat Berpaling Dari Sepakbola

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021