SERPONG, ULTIMAGZ.com – Saat naik kendaraan umum seperti kereta, umumnya orang-orang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Suatu kota memiliki akses transportasi publik yang memadai merupakan suatu privilese dan kebanggaan tersendiri.
Namun, pernahkah Ultimates bertanya-tanya mengapa di Indonesia, tampaknya setiap orang harus bisa mengendarai kendaraan? Minimal sekali, yakni bisa membawa motor.
Baca juga: Kutub Utara dan Selatan Sering Tertukar, Ini Perbedaannya
Sebenarnya, secara tidak langsung, kewajiban untuk bisa mengendarai kendaraan beroda seperti motor dan mobil merupakan bentuk kegagalan pemerintah dalam menyediakan transportasi publik yang memadai.
Memang tidak mengherankan bahwa bagi sebagian orang, kendaraan pribadi adalah kebutuhan primer sebagai moda transportasi sehari-hari. Namun, melansir kompas.com, kendaraan pribadi memiliki beberapa kelemahan.
Pertama yang sudah banyak dirasakan adalah kemacetan. Pernahkah Ultimates terjebak macet di jalan saat ingin berangkat atau pulang dari kampus? Kadang rasanya terlalu lama dan panjang sampai tidak jelas asal muasal kemacetan. Namun, macet itu nyata.
Kedua, pencemaran udara. Bukan lagi rahasia umum bahwa kendaraan bermesin seperti motor ataupun mobil memang membawa pengaruh pada kualitas udara.
Dalam penelitian Hasnisa et al. (2014) yang berjudul “Pengaruh Paparan Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Gambaran Histologi Organ Ginjal Mencit (Mus Musculus)” dijelaskan bahwa asap kendaraan bermotor mengandung berbagai polutan yang berbahaya hingga mengganggu kerja dan fungsi organ ginjal. Asap kendaraan juga mengandung gas karbondioksida yang membentuk ozon di permukaan bumi hingga menjadi polusi, dikutip dari alodokter.com.
Oleh karena itu, secara tidak sadar, penggunaan kendaraan pribadi turut berkontribusi terhadap perubahan iklim. Melansir indonesia.un.org, emisi paling banyak dihasilkan oleh kendaraan darat karena adanya pembakaran bahan dasar minyak bumi, yakni bensin.
Kerusakan alam yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan transportasi pribadi dapat membahayakan keberlangsungan hidup manusia juga. Contohnya seperti cuaca ekstrem hingga perubahan ekosistem.
Meskipun begitu, dengan menggunakan kendaraan pribadi, asumsinya adalah waktu tempuh yang harus dihadapi akan lebih singkat. Orang pun bisa sampai di tempat tujuan lebih cepat. Melansir detik.com, alasan lain orang lebih memilih sepeda motor juga karena lebih mudah digunakan.
Akan tetapi, melihat kondisi bumi yang menghadapi krisis iklim hingga kemacetan tidak masuk akal, perlu adanya upaya pendorongan untuk menambah jumlah dan meningkatkan mutu transportasi umum di Indonesia.
Contohnya saja di Jakarta. Masyarakat antusias berbondong-bondong naik kendaraan umum. Mengutip jakartamrt.co.id, pengguna MRT Jakarta mencapai lebih dari seratus ribu orang per harinya.
Belum lagi mengingat jutaan orang yang menggunakan KRL Jabodetabek untuk bekerja. Berdasarkan commuterline.id, rata-rata pengguna KAI Commuter pada hari kerja sebanyak 961.051 orang per harinya.
Dilansir dari ultimagz.com, selain menghindari macet dan mengurangi polusi, transportasi umum juga relatif lebih murah secara biaya. Tak hanya itu, tubuh menjadi lebih sehat karena banyak gerak yang membakar lemak.
Akan tetapi, realitanya Indonesia perlu bebenah kualitas transportasi umumnya. Tidak usah jauh-jauh, banyaknya pengguna kereta di kawasan Jabodetabek pun harus berdesak-desakkan saat menunggu atau di dalam gerbong pun.
Mengutip kompas.com, KRL Jabodetabek seperti tidak pernah tidak padat di hampir semua jalur. Kondisi gerbong dan peron penuh sesak, terutama di stasiun-stasiun transit seperti Stasiun Tanah Abang dan Manggarai.
Naasnya, di tahun ini, ada wacana pemerintah untuk menggunakan subsidi KRL berbasis NIK. Rencana ini bermula dari Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025 dan dapat menyebabkan peningkatan biaya KRL kedepannya.
Padahal transportasi umum macam KRL merupakan andalan banyak orang untuk berkomuter setiap hari. Untungnya sekarang tarif KRL belum naik, tetapi bagaimana nanti?
Selain itu, permasalahan pun semakin semrawut karena kepadatan yang terlalu sesak tentu membuat pengguna tidak nyaman dan stres.
Melansir kompas.com, keterbatasan jumlah gerbong menjadi penyebab kepadatan penumpang. Pengguna pun mengeluh karena kesulitan dapat tempat duduk atau bahkan hanya untuk masuk ke gerbong.
Frekuensi perjalanan juga menjadi masalah tersendiri. Sebagai contoh, KRL arah Tangerang ke Duri atau sebaliknya membutuhkan waktu tunggu kurang lebih 30 menit. Sementara, waktu tunggu KRL arah Bogor ke Jakarta Kota atau sebaliknya jarang sampai puluhan menit.
Ketidakmerataan macam ini sangat memengaruhi produktivitas para pengguna KRL. Tidak jarang di media sosial pun beredar netizen yang mengeluhkan waktu tempuh yang lama untuk pergi dan pulang dari tempat kerja sehingga memengaruhi kebugaran fisik.
Dengan demikian, pemerintah sebagai pemangku kebijakan bisa mulai melakukan perbaikan. Perlu disediakan transportasi publik yang dapat mencakup seluruh wilayah perkotaan dan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Peningkatan investasi pada infrastruktur dan kendaraan transportasi publik juga dapat dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari memperluas jaringan transportasi publik hingga meningkatkan jumlah kendaraan.
Baca juga: Jangan Terjebak Suasana Melankolis! 5 Lagu ini Siap Hangatkan Hatimu di Musim Hujan
Agar transportasi publik semakin populer dan bisa digunakan banyak kalangan, perlu ada sinergi dari masyarakat juga.
Masyarakat bisa mendorong penggunaan transportasi umum agar lebih masif hingga membayangkan bahwa mengendarai kendaraan bermotor bukanlah keharusan setiap individu.
Penulis: Giofanny Sasmita (Jurnalistik, 2022)
Editor: Mianda Florentina
Foto: Pexels/Artem Saranin
Sumber: kompas.com, alodokter.com, indonesia.un.org, detik.com, jakartamrt.co.id, commuterline.id, ultimagz.com, Hasnisa’, Hasnisa’, et al. “Pengaruh Paparan Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Gambaran HIstologi Organ Ginjal Mencit (Mus Musculus).” Brawijaya Physics Student Journal, vol. 2, no. 1, 2014.
Секреты низких цен на стоматологию в Минске, поделимся.
Лучшие предложения от стоматологов в Минске, приглашаем посмотреть.
Стоматология Минск платные услуги цены [url=total-implant.ru]total-implant.ru[/url] .