Judul: The Fault in Our Stars
Judul terjemahan: Salahkan Bintang-Bintang
Pengarang: John Green / Penerjermah: Inggrid Dwijani Nimpoeno
Penerbit: Dutton Books / Qanita (terjemahan)
Tebal: 318 halaman
Hazel Grace Lancaster merasa hidupnya baru dimulai di usia 16, saat dia pertama kali menatap mata biru Augustus Waters di support group bagi penderita dan mantan penderita kanker. Keduanya memiliki kesamaan: sama-sama tahu bagaimana rasanya menderita kanker. Perbedaannya hanya, kanker tulang Gus telah disembuhkan dengan mengorbankan salah satu kakinya, sementara kanker tiroid Hazel belum. Sama-sama cerdas dan menarik, Hazel dan Gus kemudian saling tertarik.
Pertemuan mereka mengawali petualangan yang membawa Hazel pergi jauh dari zona nyamannya. Gus membuat Hazel benar-benar hidup. Tidak sekedar hidup karena menunggu obat miliknya berhenti berfungsi, atau menunggu tumornya kembali berulah. Hidup dengan huruf kapital H.
Selanjutnya, kisah kedua remaja ini dirajut dalam serangkaian perjalanan lintas benua dari Indiana, Amerika Serikat, ke Amsterdam, Belanda. Disponsori oleh permintaan Gus yang dikabulkan sebuah yayasan sosial, Hazel dan Gus pergi menemui pengarang An Imperial Affliction, buku yang menjadi obsesi Hazel sejak dulu. Di tengah rontokan daun musim gugur, Hazel dan Gus menemukan cinta, kekuatan, dan yang paling penting yakni mereka berhasil menemukan diri sendiri.
The Fault in Our Stars merupakan karya keempat John Green, nama yang sudah tidak asing lagi di dunia literatur. Meski diceritakan lewat sudut pandang Hazel yang masih berumur 16 tahun, jangan harap bahasa yang digunakan akan dangkal. Hazel, seperti juga Gus, terlihat dewasa dari narasinya.
Dipenuhi humor cerdas, kalimat-kalimat yang dapat membuat tercenung dan tersentak, buku ini tidak menceritakan kisah percintaan secara klise. Disisipi sedikit pertanyaan dan jawaban filosofis di sana sini, pembaca tidak hanya akan diajak menikmati roller-coaster kehidupan Hazel dan Gus. Lebih dari itu, ketika menutup buku, pembaca akan dipaksa berpikir ulang tentang hal-hal terpenting dalam hidup ini.
Menyentuh tanpa menjadi picisan. Menyentak tanpa mengesalkan. Menjawab tanpa menggurui. Tidak heran jika buku ini kemudian menduduki peringkat pertama Buku Fiksi Terbaik versi majalah Time (2012).
[divider] [/divider] [box title=”Info”] Penulis: Hana KrisvianaEditor: Eldo C. Rafael
Gambar: klik di sini[/box]