SERPONG, ULTIMAGZ.com – Apa rasanya terlahir tua? Benjamin Button lahir tak biasa. Jika orang pada umumnya mengalami siklus bayi-balita-anak-remaja-dewasa-tua, Benjamin tidak. Ia mengalami siklus yang terbalik. Umurnya tujuh tahun, tetapi tubuhnya persis kakek-kakek. Ia tak dapat berdiri sehingga harus duduk di kursi roda.
Saat remaja, ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Daisy. Gadis itulah yang menjadi cinta pertamanya. Saat remaja pula dia bertemu dengan orang yang menginspirasinya, yakni orang yang mengenalkannya pada dunia di balik tembok rumahnya.
Bagaimana Benjamin menjalani hidupnya, dengan kecacatan yang dimiliki? Bagaimana ia menerima penolakan dari orang sekitar? Bagaimana kelanjutan kisah Benjamin dan Daisy? Bagaimana Benjamin menghadapi ketakutan, bahkan pada dirinya sendiri?
The Curious Case of Benjamin Button menghadirkan konflik yang tak biasa. Meski begitu, David Fincher sebagai sutradara berhasil menggugah keingintahuan penonton. Sayang, film ini memiliki durasi yang cukup panjang, yaitu 160 menit. Hal ini membuat penonton merasa sedikit bosan, terutama di bagian awal.
Kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Daerah Raja Ampat, Papua menjadi salah satu lokasi syuting untuk film ini. Terbukti, Indonesia memiliki keindahan alam yang diakui dan dikagumi kancah internasional.
Suatu nilai tambah juga bahwa film ini diperankan oleh aktor dan aktris ternama seperti Brad Pitt dan Cate Blanchett. Sehingga penggambaran emosi yang ditampilkan oleh pemain terlihat nyata.
Film bergenre drama, romance, dan fantasi ini juga mengajarkan tentang kekuatan cinta. Ketika mencintai seseorang, kita akan menerima mereka apa adanya, tanpa menuntut sesuatu yang tidak mungkin.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]
Penulis: Clara Rosa Cindy
Editor : Ghina Ghaliya
[/box]