Judul : Diary of an Ugly / Diary Ng Panget
Durasi : 110 menit
Sutradara : Andoy Ranay
Pemain : Nadine Lustre, James Reid, Yassi Pressman, dan Andre Paras
Tahun : 2014
SERPONG, ULTIMAGZ.com – Diangkat dari buku berjudul Diary Ng Panget, Eya Rodriguez (Nadine Lustre), seorang gadis yatim piatu yang hidup sebatang kara, mencari pekerjaan demi sesuap nasi. Eya memiliki sebuah “sahabat sejati”, yaitu jerawat yang setia menghiasi seluruh wajahnya, membuatnya diolok-olok satu sekolah. Namun, Eya adalah gadis yang kuat. Ia tak peduli dengan olokan orang di sekitarnya dan memilih bersikap cuek.
Eya bertemu dengan Cross Sandford (James Reid), teman satu sekolahnya yang menjadi top idol dan juga majikannya. Eya bekerja sebagai pembantu Cross karena Cross bersifat sangat manja setelah ditinggal pergi ibunya yang meninggal dunia, sehingga ayahnya merasa bahwa harus ada seseorang yang merawat Cross dan menjadikannya bertumbuh dewasa. Sebelum Eya, sudah ada 20 pengurus Cross sebelumnya yang mengundurkan diri. Mendengar hal tersebut, membuat Eya ingin menyerah. Namun, gaji yang ditawarkan padanya termasuk tinggi, Eya akhirnya memutuskan untuk berjuang mengurus Cross. Selama mengurus Cross, Eya kesal karena sikap Cross yang tidak sopan seperti melemparkan baju kepada Eya dan Cross yang kerap memanggilnya ‘si jelek’. Singkat cerita, Cross merasa ada yang berbeda dengan diri Eya. Ia merasa hanya Eya yang mampu mengerti dirinya dan segala sifat buruknya.
Cerita yang ditawarkan memang sangat klise, tapi tiap adegan yang disuguhkan mengandung humor sehingga para penonton tidak akan bosan. Meski ada unsur humor yang tidak membosankan, peralihan setiap adegan dalam film berdurasi 110 menit ini dirasa terlalu cepat sehingga membuat para penonton kurang mengerti korelasi antar adegan. Juga, meski judul film itu sendiri berjudul “Diary”, produser Andoy Ranay memilih untuk hanya sedikit menampilkan sisi cerita dari kata “Diary” tersebut. Meskipun begitu, film ini mengandung pesan moral yang sangat penting dan relevan di kehidupan para remaja, khususnya remaja putri.
Meskipun Eya sering dipanggil ‘si jelek’, tapi ia tetap percaya diri dan cenderung lebih berani beraksi dan bersuara daripada gadis-gadis lain yang jauh lebih cantik yang ditampilkan dalam film ini. Di film ini pula, Eya digambarkan sangat tidak peduli dengan apa yang orang bicarakan karena tak terlihat satu adegan yang mencerminkan keinginan Eya untuk merubah penampilannya, ia cukup puas dengan dirinya sekarang.
Penasaran bagaimana cerita Eya si buruk rupa dan Cross cowok manja nan tampan? Apalagi film ini akan memberikan sensasi yang baru bagi para penggemar film comedy romance. Yuk! Isi list film liburan kalian dengan Diary of an Ugly!
Penulis: Josephine Valencia
Editor: Annisa Meidiana
Foto: //files.doramas-perfume-kara.webnode.com/200000809-6300963fa3/Diary%20ng%20Panget%20na%20dopeka22.jpg