• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, September 16, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

Moon Knight dan Representasi Kesehatan Mental di Serial Pahlawan Super

Zalfa Zahiyah Putri Wibawa by Zalfa Zahiyah Putri Wibawa
September 8, 2025
in Film, Review
Reading Time: 3 mins read
Oscar Isaac sebagai Moon Knight. (cinemablend.com)

Oscar Isaac sebagai Moon Knight. (cinemablend.com)

0
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia sinema pahlawan super semakin populer. Salah satu alasannya adalah cara mereka untuk mengangkat isu-isu sosial dan psikologis yang kompleks, seperti serial Moon Knight dari Marvel Studios.

Moon Knight adalah karakter pahlawan super Marvel yang pertama kali muncul dalam komik Werewolf by Night #32 pada 1975. Karakter ini merupakan mantan tentara bayaran yang mendapatkan kekuatan supernatural dari dewa bulan Mesir kuno, Khonshu. 

Baca juga: Mission: Impossible – The Final Reckoning, Inikah Akhir Perjalanan Ethan Hunt?

Melansir variety.com, serial ini mengikuti kisah Marc Spector, seorang mantan tentara bayaran yang mempunyai kepribadian ganda (Dissociative Identity Disorder/DID). Marc tidak hanya berhadapan dengan musuh secara fisik, tetapi juga dengan pergulatan batin yang sangat berat akibat kondisi mentalnya.

Serial ini menampilkan Marc Spector yang memiliki beberapa identitas berbeda. Beberapa diantaranya adalah Steven Grant, seorang pegawai toko suvenir yang polos dan Jack Lockley, seorang pengemudi taksi di New York, Amerika Serikat (AS). 

Mengutip bookriot.com, serial ini memberikan gambaran yang lebih realistis dan empatik terhadap DID, menghindari stereotip berlebihan yang sering muncul di media. Misalnya, konflik internal antar identitas Marc dan Steven digambarkan dengan perbedaan psikologis yang mendalam, menunjukkan bagaimana trauma masa lalu dapat memengaruhi perilaku dan persepsi realitas seseorang.

Marc Spector digambarkan sebagai sosok yang mengalami trauma berat sebagai akar dari gangguan identitasnya. Serial ini tidak hanya menampilkan trauma sebagai latar belakang cerita, tetapi juga memperlihatkan proses Marc Spector dalam menghadapi dan menyembuhkan luka batinnya.

Melansir movieweb.com, dengan mengangkat tema kesehatan mental, Moon Knight membuka diskursus yang lebih luas dalam genre pahlawan super. Serial ini menjadi contoh bahwa film dan serial pahlawan super dapat menjadi media yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang isu-isu psikologis yang sering kali tabu atau disalahpahami.

Pahlawan super lebih sering digambarkan sebagai sosok yang kuat, tidak memiliki kelemahan, dan mampu mengatasi segala rintangan dengan berbagai kekuatan fisik. Moon Knight menentang stigma ini dengan menghadirkan pahlawan yang musuhnya adalah dirinya sendiri, menunjukkan bahwa kekuatan sejati juga bisa datang dari keberanian untuk menghadapi kelemahan dan ketidakpastian dalam diri.

Baca juga: Resident Playbook Ceritakan Dunia Medis yang Penuh Chaos

Melansir screenrant.com, serial Moon Knight berhasil meraih 1,8 juta penonton di hari pertama rilisnya. Mengangkat isu kesehatan mental dapat menjadi inspirasi bagi pembuat film dan serial lain untuk menghadirkan representasi yang lebih beragam dan realistis, tidak hanya dalam hal kondisi psikologis, tetapi juga latar belakang sosial seorang pahlawan super.

Melalui Moon Knight, Ultimates diajak untuk lebih memahami dan menghargai perjuangan mereka yang mengalami tantangan kesehatan mental, sekaligus mengubah cara Ultimates dalam memandang kekuatan dan keberanian dalam cerita pahlawan super. Serial pahlawan super ini tidak hanya  sekadar menghibur, tetapi juga bermakna.

 

 

Penulis: Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Editor: Jessica Kannitha

Foto: cinemablend.com

Sumber: variety.com, bookriot.com, movieweb.com, screenrant.com.

Tags: 2025marvelmcumoon knightmoonknight
Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Zalfa Zahiyah Putri Wibawa

Related Posts

Poster film Demon Slayer: Infinity Castle. (crunchyroll.com)
Film

“Demon Slayer: Infinity Castle” Ceritakan Pertempuran Para Hashira Melawan Muzan

September 12, 2025
Lorraine Bracco, Talia Shire, Brenda Vaccaro dan Vince Vaughn dalam film Nonnas (2025). (imdb.com)
Film

Film Nonnas Hadirkan Kehangatan Restoran Melalui Dapur Nenek

September 12, 2025
Cuplikan adegan pada drama Korea The Winning Try. (imdb.com)
Film

The Winning Try Gali Semangat Pantang Menyerah Lewat Olahraga Rugbi

September 9, 2025
Next Post
Potret yang menggambarkan pengalihan isu (indonesiana.id)

Pengalihan Isu: Trik Lama dalam Wajah Baru Politik Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × five =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021