SERPONG, ULTIMAGZ.com — Menjadi murid baru di sekolah tentu bukanlah suatu hal yang mudah, terutama jika seseorang memiliki perbedaan yang langka di antara orang lain. Hal inilah yang dirasakan oleh August “Auggie” Pullman dalam novel karya R. J. Palacio yang berjudul Wonder.
Auggie terlahir dengan kecacatan fisik di bagian wajah yang dikenal dengan Treacher Collins Syndrome. Perbedaan inilah yang mengakibatkan dirinya enggan bersekolah di sekolah umum, melainkan homeschooling. Suatu hari, saat Auggie menginjak kelas 5, Ibunya memutuskan untuk mendaftarkannya di Beecher Prep, sebuah sekolah privat, agar ia dapat mencari teman dan belajar layaknya anak-anak lain.
Di Beecher Prep inilah Auggie berusaha untuk menjadi anak yang “normal.” Namun, ia tetap harus menghadapi cobaan berupa pandangan aneh dan ejekan dari para murid, bahkan orangtua, karena penampilannya, terutama dari seorang murid yang bernama Julian. Meskipun begitu, ia tetap mendapat dukungan dari kedua orangtuanya, kakaknya Via, serta ketiga teman yang ia temui di Beecher Prep Jack, Charlotte, dan Summer, untuk bisa bersekolah di sana.
Buku ini dapat dikatakan laris di kalangan pembaca dari berbagai umur. Selain dari ratingnya yang tinggi, konten cerita yang realistik, serta penggunaan gaya bahasa yang mudah untuk dimengerti membuat novel ini menjadi salah satu novel favorit bagi pembaca. Di sisi lain, makna yang terdapat dalam buku ini juga memberi kesan yang baik.
“Meskipun buku ini dapat dikatakan sebagai buku anak-anak, tetapi ceritanya sangatlah spesial dan bermakna dan saya menyarankan setiap orang untuk membacanya sekali dalam hidup mereka,” ujar Zoë, salah satu pembaca dilansir di Goodreads.
Namun, buku ini juga menuai kritikan, di mana dalam cerita ini, anak-anak yang memiliki keterbatasan seperti Auggie terlalu diperlakukan secara spesial, sehingga menjadi kurang realistis. Selain itu, beberapa moral yang terdapat di dalam cerita dapat dikatakan kurang baik, terutama saat membahas teman Auggie yang antagonis, yaitu Julian.
“Wonder mengajarkan anak-anak bahwa seorang bully berhak mendapatkan segala kebencian yang ada, seperti karakter Julian yang sangat dibenci tanpa ampun di cerita ini,” tutur Dany, salah satu pembaca dilansir dari Goodreads.
Penulis: Audrie Safira Maulana
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Goodreads
Sumber: Goodreads