• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 2, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Review

The Raid 2 Menuai Protes

by Annisa Meidiana
April 6, 2014
in Review
Reading Time: 1 min read
0
SHARES
402
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Film lanjutan The Raid mendapat respon yang sangat luar biasa dari pecinta film di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, respon negatif juga diterima, film yang dibintangi Uko Uwais, Arifin Putra, dan Oka Antara ini. Setelah diprotes oleh negara tetangga beberapa waktu lalu, Indonesia pun ikut memprotes.

Film Berandal mendapat protes dari pemerhati film nasional, Firman Bintang. Menurutnya, film berbasis kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat mencoreng kebudayaan Indonesia di luar negeri.

“Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan,” ujar Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI), dilansir liputan6.com.

Selain akan mencoreng kebudayaan Indonesia, Firman merasa film yang dipenuhi oleh adegan saling hantam bahkan pembunuhan seperti itu tidak layak mendapat apresiasi dari pemerintah.

“Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan,” kritik Firman.

Ia menganggap dukungan terhadap film yang disutradarai oleh Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan dari pemerintah terhadap orang-orang yang berkecimpung di Film. Para insan film Indonesia dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Selain itu, Firman juga mengeluhkan ketidakadilan pemerintah terhadap film-film nasional lainnya setelah banyak mengapresiasi The Raid 2: Berandal.

 

[divider] [/divider] [box title=”Info”]

Reporter: Annisa Meidiana
Editor: Eldo Rafael
Foto: //www.moviemarkers.net/wp-content/uploads/2014/01/The-Raid-2-Berandal.jpg[/box]

Tags: berandalgareth evansiko uwaisIndonesiakontroversithe raid 2
Annisa Meidiana

Annisa Meidiana

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Sampul buku Lolita karya Vladimir Nabokov. (dezimmer.net/Dieter E. Zimma)
Hiburan

Lolita: Sebuah Kisah Cinta Dibalut Pisau

March 17, 2025
Sang Nabi Kahlil Gibran
Literatur

Sang Nabi: Ketika Kahlil Gibran Kemas Filosofi dalam Puisi

March 12, 2025
Next Post

'Around The World' dalam Kompas Gramedia Fair

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021