Film lanjutan The Raid mendapat respon yang sangat luar biasa dari pecinta film di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, respon negatif juga diterima, film yang dibintangi Uko Uwais, Arifin Putra, dan Oka Antara ini. Setelah diprotes oleh negara tetangga beberapa waktu lalu, Indonesia pun ikut memprotes.
Film Berandal mendapat protes dari pemerhati film nasional, Firman Bintang. Menurutnya, film berbasis kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat mencoreng kebudayaan Indonesia di luar negeri.
“Film itu (The Raid 2 : Berandal) kan bisa mencoreng budaya Indonesia yang tadinya dikenal sebagai bangsa yang ramah tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan kekerasan,” ujar Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI), dilansir liputan6.com.
Selain akan mencoreng kebudayaan Indonesia, Firman merasa film yang dipenuhi oleh adegan saling hantam bahkan pembunuhan seperti itu tidak layak mendapat apresiasi dari pemerintah.
“Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan,” kritik Firman.
Ia menganggap dukungan terhadap film yang disutradarai oleh Gareth Evans bertolak belakang dengan himbauan dari pemerintah terhadap orang-orang yang berkecimpung di Film. Para insan film Indonesia dihimbau untuk memproduksi film yang mengusung semangat kultural edukatif. Selain itu, Firman juga mengeluhkan ketidakadilan pemerintah terhadap film-film nasional lainnya setelah banyak mengapresiasi The Raid 2: Berandal.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]
Reporter: Annisa Meidiana
Editor: Eldo Rafael
Foto: //www.moviemarkers.net/wp-content/uploads/2014/01/The-Raid-2-Berandal.jpg[/box]