SERPONG, ULTIMAGZ.com — Berjalan dengan kecepatan lambat bisa menjadi indikasi awal penyakit alzheimer. Para ilmuwan mengatakan, kecepatan berjalan yang lambat pada orang-orang alzheimer mungkin berhubungan dengan perubahan dalam otak yang terjadi sebelum timbulnya penyakit.
Ppemimpin penelitian Natalia del Campo dari Rumah Sakit Universitas Toulouse, Perancis mengatakan bahwa ada kemungkinan gangguan berjalan ringan merupakan masalah memori yang menandakan penyakit alzheimer, bahkan sebelum orang tersebut menunjukkan gejala klinis.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal online Neurology ini menganalisis otak pada 128 manusia yang rata-rata berusia 76 tahun. Para peserta tidak memiliki demensia, tapi memiliki gejala gangguan memori. Hasil pemindaian medis menganalisis kadar protein amyloid, yakni prekursor (senyawsa pendahulu) alzheimer, yang secara signifikan berkorelasi dengan kecepatan berjalan rata-rata.
Selain itu, penyakit alzheimer juga dapat dideteksi dengan teknologi virtual reality. Dengan penggunaan cara virtual reality (VR) ini, penyakit Alzheimer dapat dideteksi puluhan tahun sebelum muncul.
Penelitian di Jerman ini melibatkan sejumlah orang berusia 18 hingga 30 tahun yang diminta untuk ‘berkelana’ di dalam labirin untuk menguji fungsi tertentu pada sel-sel otak.
Menurut para ilmuwan syaraf dari Jerman, orang-orang yang memiliki risiko genetik tinggi untuk Alzheimer dapat dikenali dari hasil ‘perjalanan’ mereka.
Di bawah pimpinan Lukas Kunz, para ilmuwan yang bernaung di bawah Pusat Penyakit Syaraf Degeneratif Jerman di Bonn mengatakan bahwa kelompok yang memiliki risiko tinggi akan berkelana di dalam labirin secara berbeda. Bersamaan dengan itu, ada juga penurunan fungsi jenis sel tertentu dalam otak yang terlibat dalam navigasi ruang.
Reporter : Natalia Setiawan
Editor : Ghina Ghaliya
Sumber : cnnindonesia.com
Foto : detikindonesia.com