SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kardinal Robert Francis Prevost terpilih menjadi Paus ke-267 pada Kamis (08/05/25) untuk menggantikan Paus Fransiskus. Pemilihan tersebut dilakukan melalui konklaf yang dilaksanakan secara tertutup. Lantas, bagaimana prosedur berlangsungnya konklaf?
Konklaf atau conclave merupakan pertemuan tertutup yang diadakan para kardinal Gereja Katolik untuk memilih paus baru, dilansir dari cnbc.indonesia.com. Berasal dari bahasa Latin “com” dan “clavis”, kata konklaf memiliki arti harfiah “terkunci bersama”. Hal ini digambarkan dengan para kardinal yang terkunci dalam ruangan agar pemilihan berlangsung secara rahasia dan tanpa pengaruh luar.
Baca juga: Mengenal Rabu Abu: Awal Perjalanan Menuju Hari Raya Paskah
Prosedur pemilihan paus baru ini diadakan sekitar 15 atau 20 hari setelah kematian paus sebelumnya, dilansir dari abcnews.go.com. Pada waktu ini, jabatan paus akan berada dalam posisi sede vacante, yang berarti “kursi kosong” dalam bahasa Latin. Untuk menghormati mendiang paus, keputusan dan pembicaraan seputar konklaf tidak akan dimulai hingga pemakaman usai.
Pemilihan akan dilakukan di Kapel Sistina oleh para kardinal Gereja Katolik yang berusia di bawah 80 tahun. Mereka akan menginap di Domus Marthae Sanctae atau Rumah Santo Martha, Vatikan. Apabila terdapat kardinal tubuhnya yang kurang kuat dan tidak dapat hadir, kardinal tersebut akan memberikan suara dari kamar penginapan Domus Marthae Sanctae.
Proses pemungutan suara berlangsung dengan penulisan nama calon paus pilihan dalam secarik kertas oleh para kardinal. Kemudian, kertas akan dilipat menjadi dua, dibawa tinggi-tinggi diantara dua jari sambil berjalan ke altar, dan dimasukkan ke dalam guci khusus. Untuk menjaga kerahasiaan, para kardinal diimbau untuk menulis dengan tulisan yang tidak dapat diidentifikasi sebagai miliknya.
Surat suara akan dihitung oleh tiga pengawas dan diumumkan kepada anggota konklaf. Apabila para kardinal tidak mencapai kesepakatan, surat suara akan dibakar dan dilakukan proses pemungutan suara baru. Kardinal yang terpilih menjadi paus harus memperoleh suara mayoritas sebesar dua pertiga dari jumlah suara.
Baca juga: Hidangan Natal Suguhkan Memori di Tengah Perayaan
Tanda hasil pemungutan suara akan terlihat dari warna asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Asap hitam menandakan para kardinal belum mencapai keputusan, sementara asap putih menandakan bahwa paus baru telah terpilih. Paus yang terpilih akan tampil di balkon Basilika Santo Petrus untuk mengumumkan kesediaannya dan memberikan berkat pertama kepada para umat.
Tahun ini, terdapat 133 kardinal yang hadir dalam pemungutan suara, dilansir dari bbc.com. Adapun Uskup Agung Jakarta, Kardinal Suharyo, mewakili Indonesia dalam proses konklaf. Dengan bersumpah untuk menjaga kerahasiaan, para kardinal telah memilih pemimpin baru dari Gereja Katolik dunia.
Penulis: Celine Valleri
Editor: Jessica Kannitha
Foto: reuters.com
Sumber: cnbc.indonesia.com, abcnews.go.com, bbc.com, kompas.com