SERPONG, ULTIMAGZ.com — Pelaksanaan hari pertama Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2015 memperlihatkan beberapa perubahan ketimbang pelaksanaan OMB pada tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut meliputi sikap panitia hingga atribut yang dipakai oleh mahasiswa baru.
“Perlahan-lahan kami ingin memutus rantai yang menganggap sosok keamanan itu galak dan suka membentak. Kami menginginkan sosok keamanan yang bijak dan dapat memberikan contoh yang baik bagi para mahasiswa baru,” ungkap Albertus usai kegiatan OMB hari pertama, Senin (24/8).
Namun demikian, bila dengan diterapkannya sikap tersebut mahasiswa baru menjadi menganggap remeh dan pasif atau malah memberontak, Albertus tetap mengharapkan panitia keamanan dapat merangkul dan tidak menekan. Hal ini dilakukan untuk memunculkan kesadaran dari mahasiswa baru itu sendiri untuk bertanggung jawab terhadap perilakunya sendiri.
“Keamanan diibaratkan sebagai pagar untuk mengamankan para mahasiswa baru yang ingin melewati sebuah haluan, jika salah satu dari mereka melewati haluan tersebut, maka kami mengharapkan keamanan dapat merangkul mereka dan tidak menekan mereka,” ujarnya.
Atribut lebih modern
Tidak hanya itu, pemandangan lain yang terlihat berbeda dari pelaksanaan OMB UMN tahun ini adalah pada atribut yang dikenakan oleh para peserta. Namun setelah satu hari berlangsung, terlihat masih banyak peserta yang tidak mengenakan atribut lengkap.
“Kami memang ingin tidak membebani peserta dan mengetahui bahwa pada OMB sebelumnya banyak keluhan yang masuk dari pihak luar kampus,” kata Albertus.“Tapi, setelah saya tahu bahwa masih ada yang tidak mengenakan atribut secara lengkap, saya merasa bahwa mereka masih belum bisa bertanggung jawab atas identitas diri mereka masing-masing,” lanjutnya.
Pada pelaksanaan OMB kali ini, peserta juga tidak mengenakan seragam dari tiap sekolah masing-masing, tetapi mengenakan baju putih berkerah dan celana berwarna hitam. Hal ini diberlakukan karena mahasiswa baru dianggap telah melepas identitas mereka sebagai siswa dan akan mengenakan identitas sebagai mahasiswa UMN.
“Kami menginginkan suasana yang netral. Tidak adanya mahasiswa baru yang mengenakan pakaian berbeda ini upaya untuk menciptakan netralitas antara identitas mereka,” ujar Albertus.
Reporter: Christian Manafe
Editor: Ghina Ghaliya
Fotografer: Pricila Tania



