LIBERIA, ULTIMAGZ.com — 2 tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi warga Liberia, Afrika Barat untuk bertahan dari serangan wabah virus Ebola (Ebola Virus Disease). Namun pada Kamis (14/1), Liberia akhirnya dinyatakan terbebas dari wabah tersebut oleh World Health Organization (WHO).
Seperti dilansir WHO.int, wabah Ebola di Liberia mencapai pada “titik” akhirnya, dan kasus Ebola di Afrika Barat juga sudah menyentuh angka nol. Pernyataan melegakan ini muncul 42 hari setelah hasil tes pasien Liberia dinyatakan negatif.
Menurut fakta yang ditulis secara eksplisit oleh WHO, wabah Ebola pertama kali timbul di pedesaan terpencil di Pusat Afrika, di dekat hutan hujan. Kemudian wabah tersebut berkembang dan mulai meluas ke daratan Afrika Barat pada Maret 2014 lalu. Lebih dari 28.500 orang terinfeksi virus Ebola, dan lebih dari 11.300 orang diantaranya kehilangan nyawa.
Pada Mei 2015, Liberia sebenarnya diumumkan sudah terlepas dari wabah Ebola. Namun, saat itu WHO masih memperketat pengawasan terhadap penyebaran virus mematikan tersebut. WHO beserta organisasi lainnya, para relawan, dan negara yang terjangkit wabah Ebola telah berjuang bersama-sama menghadapi pahitnya wabah ini.
Namun demikian, WHO mengemukakan bahwa tidak menutup kemungkinan wabah yang serupa nantinya muncul dipermukaan. “Kami masih mengantisipasi dan harus siap untuk menghadapinya”, ungkap representatif WHO khusus wabah Ebola Dr. Bruce Aylward.
Pengumuman terbebasnya Liberia dari wabah mengerikan ini memang seharusnya tidak mengendurkan pengawasan pihak WHO dan negara terkait yang terjangkit wabah Ebola terhadap kesehatan.
Penulis : Elisabeth
Editor : Alif Gusti Mahardika
Foto : wired.co.uk
Sumber : aljazeera.com, WHO.int, wired.co.uk