• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, June 25, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Review

‘Ngenest’ The Movie, Potret Traumatis Keturunan Tionghoa

by Rosa Cindy
January 25, 2016
in Review
Reading Time: 2 mins read
‘Ngenest’ The Movie, Potret Traumatis Keturunan Tionghoa
0
SHARES
135
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – “Kamu Cina, ya?”

“Lu mah, lebih mirip vampir Cina kesetrum genset,”

“Itu elo ya? Yang sipit, kan?”

Terlahir dalam ras apapun memang bukan menjadi pilihan manusia. Tapi apa daya, Ernest harus terlahir sebagai keturunan keluarga Tionghoa. Tumbuh di masa Orde Baru di mana diskriminasi terhadap kaum Tionghoa sangat kental, membuat Ernest harus mencicipi masa kecil yang penuh ejekan, pemalakan, bahkan dikucilkan.

Satu-satunya teman Ernest adalah Patrick (Morgan Oey) yang juga seorang keturunan Tionghoa. Beragam upaya telah dilakukan Ernest agar dapat membaur dengan teman-teman pribuminya, namun tetap saja tidak berhasil. Kegagalan tersebut membawa Ernest pada kesimpulan bahwa satu-satunya cara agar diterima orang-orang hanyalah menikahi gadis pribumi.

Ia menikahi Meira (Lala Karmela), mojang Sunda yang ditemuinya pada masa kuliah. Namun, apakah pernikahan mereka menyelesaikan ketakutan utama Ernest?

Siapa sangka, debut komedian Ernest Prakasa sebagai sutradara begitu luar biasa. Film ini bukan hanya sekadar curahan hatinya saja. Tetapi, lelaki berusia 33 tahun ini juga menyentil kebiasaan buruk di masyarakat seperti mengejek tampilan fisik seseorang, hingga stereotip pada suku, ras, atau agama tertentu.

‘Ngenest’ bercerita secara lengkap dengan alur maju, mulai dari kisah hidup Ernest sejak SD hingga berumah tangga. Dengan demikian, penonton dapat dengan mudah memahami perasaan yang dicurahkan peraih juara tiga Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 2011 tersebut.

Mengangkat topik yang sensitif tak lantas membuat ‘Ngenest’ menjadi sebuah film yang sulit dipahami. Film berdurasi 91 menit ini dikemas secara apik dan menarik dengan balutan komedi. Tak ayal, penonton dibuat terpingkal-pingkal olehnya.

Meskipun begitu, film ini tetap mampu membuat penonton tersentuh dengan kisah-kisah romantis dan sedih di dalamnya. Hubungan romantis yang diciptakan Ernest dan Meira pun mampu membuat penonton gemas.

‘Ngenest’ tak hanya menyajikan sebuah karya, namun juga memiliki pesan yang disampaikan secara tersirat. Dengan alasan tersebut, film ini patut diperhitungkan.

Mulutmu, harimaumu.

Perkataan dan perbuatanmu mungkin saja menghantui hidup seseorang selamanya.

Maka, berhati-hatilah dalam berperilaku.

Jadi, jangan lewatkan film ini, ya, Ultimates. Saksikan di bioskop segera!

Penulis: Rosa Cindy

Editor: Alif Gusti Mahardika

Foto: halloapakabar.com

Rosa Cindy

Rosa Cindy

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Sampul buku Lolita karya Vladimir Nabokov. (dezimmer.net/Dieter E. Zimma)
Hiburan

Lolita: Sebuah Kisah Cinta Dibalut Pisau

March 17, 2025
Sang Nabi Kahlil Gibran
Literatur

Sang Nabi: Ketika Kahlil Gibran Kemas Filosofi dalam Puisi

March 12, 2025
Next Post
Tundukkan Semen Padang, Mitra Kukar Juara Piala Jenderal Sudirman

Tundukkan Semen Padang, Mitra Kukar Juara Piala Jenderal Sudirman

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021