• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, May 14, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

by Victoria Nadine Gunawan
May 7, 2025
in Literatur, Review
Reading Time: 2 mins read
Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)

0
SHARES
20
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Saat idealisme bertemu dengan sifat alami manusia, terbentuklah sebuah kontradiksi dalam proses bekerja dan berinteraksi. Surrounded by Idiots, buku pengembangan diri karya Thomas Erickson, menjelaskan bahwa tidak ada manusia yang benar-benar ‘idiot’, melainkan setiap individu memiliki prinsip dan sudut pandang yang berbeda. 

Erickson mengategorikan karakteristik manusia menjadi 4 warna, yaitu merah, biru, kuning, dan hijau. Merah digeneralisasi sebagai orang yang dominan, biru sebagai orang yang analitis, hijau sebagai karakter yang stabil, dan kuning sebagai karakter yang inspiratif, dilansir dari penguin.com.au.

Baca juga: Jangan Lupakan Sejarah: Ini 3 Rekomendasi Buku tentang Masa Orde Baru

Namun, perbedaan karakter ini kerap menimbulkan gesekan. Misalnya, hijau tidak nyaman dengan pendekatan merah yang terlalu fokus pada hasil dan mengesampingkan hubungan interpersonal dalam mencapai suatu tujuan. Di sisi lain, merah menganggap pendekatan hijau yang memprioritaskan hubungan mengakibatkan proses kerja menjadi lambat. Konflik-konflik inilah yang dibedah Erickson, bukan untuk mencari siapa benar dan salah, melainkan untuk memahami bagaimana konflik ini bisa muncul dan bagaimana cara menyikapinya.

Menariknya, walau  pembahasannya yang sangat human-centric, buku ini  masih  menggunakan bahasa sehari-hari yang lugas dan ringan. Tidak hanya sekadar bahasa yang mudah diserap, terkadang Ultimates bisa menemukan lelucon karena sangat relevan dengan situasi yang kerap terjadi dalam kehidupan nyata.

Meskipun buku ini mendapatkan banyak komentar positif, Surrounded by Idiots juga menuai beberapa kritik. Beberapa pembaca menilai bahwa pendekatan Erickson tidak didasarkan pada landasan ilmiah psikologi yang kuat. Hal ini dikarenakan Erickson  menggunakan model Dominance, Inducement, Submission, Compliance (DISC) yang sudah dikenalkan sejak 1920-an, sehingga dianggap kurang relevan dengan teori psikologi modern. Selain itu, buku ini lebih banyak berangkat dari pengalaman pribadi sang penulis daripada riset akademik, dilansir dari goodreads.com.

Baca juga: Rekomendasi Buku Pramoedya Ananta Toer, Angkat Sejarah dan Politik Indonesia

Dengan kata lain, Surrounded by Idiots dapat menjadi bacaan ringan yang memberikan perspektif awal dalam memahami perilaku manusia. Namun, buku ini sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya acuan dalam memahami kepribadian atau menyelesaikan konflik.  Ultimates tetap dianjurkan untuk mengeksplorasi sumber-sumber literatur psikologi yang lebih komprehensif dan ilmiah sebagai pelengkap pemahaman.

 

Penulis: Victoria Nadine Gunawan

Editor: Kezia Laurencia

Foto: penguin.com.au

Sumber: penguin.com.au, goodreads.com

Tags: 2025bukucara bekerjagaya bekerjaindividuliterasipengembangan diriPerspektifperspektif orang lainSelf-Improvementsudut pandangsurrounded by idiotsthomas ericksonultimagz
Victoria Nadine Gunawan

Victoria Nadine Gunawan

Related Posts

Ilustrasi seseorang menggunakan frasa long time no see kepada rekannya (freepik.com)
Lifestyle

Bukan Bahasa Inggris Asli? Ini Cerita di Balik “Long Time No See”

April 30, 2025
Kumpulan buku-buku tentang masa Orde Baru. (goodreads.com)
Hiburan

Jangan Lupakan Sejarah: Ini 3 Rekomendasi Buku tentang Masa Orde Baru

March 23, 2025
Sampul buku Lolita karya Vladimir Nabokov. (dezimmer.net/Dieter E. Zimma)
Hiburan

Lolita: Sebuah Kisah Cinta Dibalut Pisau

March 17, 2025
Next Post
Press conference Lomba Sihir

Lomba Sihir Ajak Pendengar Refleksi Kehidupan di Album Keduanya Obrolan Jam 3 Pagi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021