Indonesian Arts Festival 2014 atau ARTE 2014 merupakan ajang pertunjukkan karya seni, dari seni rupa, film, kuliner, musik, dan pasar seni. Namun, acara ini tidak sepenuhnya menunjukkan karya-karya seni. Mereka juga membantu masyarakat lebih kreatif dan mendapat penghasilan melalui seni itu sendiri.
Bayu Aji Iskandar, Ketua Panitia Pelaksana ARTE 2014 menuturkan dirinya dan tim tidak ingin seni hanya dinikmati, namun juga saran untuk menciptakan usaha. Melalui seni, art market menjual produk-produk yang berbeda dari produk lain.
“Pasar ini produknya itu berbeda dari kerajinan-kerajinan pada umumnya, kita sebut archi product, mereka juga bukan produk yang masal,” katanya.
Dirinya mengatakan barang-barang yang dijual berupa karya-karya seni yang dibuat sesuai keinginan pembeli,
“Jadi (konsumen) belinya itu custom, atau di-order custom.”
Pria yang sering disapa Aji ini mengaku, ARTE sendiri memiliki keinginan untuk menumbuh jiwa wirausaha pada masyarakat Indonesia.
“Kita mau membangkitkan jiwa entrepreneurship orang-orang untuk melakukan hal yang sama karena animonya sangat tinggi,” kata Aji.
Aji menambahkan bahwa adanya art market ini juga menjadi daya tarik tersendiri, karena banyak yang membeli pernak-pernik di sana.
“Daya belinya juga cukup tinggi, belinya banyak,” katanya sambil tertawa.
Dirinya mengaku tidak menyangka dengan minat konsumen yang ternyata bukan hanya menikmati seni yang dipamerkan, namun juga art market.
“Kita tidak menyangka akan sebanyak itu,” tutur Aji. Selain itu, Aji mengaku bahwa banyak wirausaha yang sudah “balik modal” sejak hari pertama.
“Di hari pertama aja itu udah banyak yang sudah balik modal,” tutupnya
[divider] [/divider] [box title=”Info”] Reporter: Erwanto KhusumaEditor: Patric Batubara
Fotografer : Monica Dhita [/box]