SERPONG, ULTIMAGZ.COM – Setelah sukses dengan seri pertamanya yang dirilis empat tahun lalu, kali ini Outlast siap kembali menghadirkan mimpi buruk lain bagi penggemar setianya. Permainan yang diciptakan oleh Red Barrels ini mulai dapat dimainkan oleh pemilik konsol PS4, XBOX One, dan juga para PC gamers pada Selasa (25/04/2017).
Memiliki platform yang kurang lebih sama dengan Outlast sebelumnya, kali ini player kembali harus berperan sebagai seorang jurnalis. Cerita dimulai ketika Blake Langermann yang ingin menguak misteri pembunuhan wanita yang sedang hamil justru harus mengalami petaka yang membuatnya terpisah dengan istrinya, Lynn Langermann. Dengan hanya bermodalkan sebuah kamera inframerah, pemain diajak untuk menelusuri sebuah desa terpencil di padang pasir Arizona yang dihuni oleh sebuah sekte keagamaan yang melakukan pembantaian massal di desa tersebut.
Jangan harap akan ada opsi untuk melawan ketika diburu oleh para variant (nama tokoh antagonis dalam Outlast). Seperti seri yang mendahuluinya, hanya ada pilihan untuk lari, sembunyi, atau mati saat berhadapan dengan variants yang siap membunuh Mr. Langermann secara brutal jika berhasil menangkapnya.
Phillipe Morin selaku pencipta dari serial ini menjelaskan bahwa ia dan tim pengembang Outlast 2 benar-benar memperhatikan aspek psikologis pemain dalam proses pembuatannya. Secara ekstrim, ia bahkan berharap game racikannya itu dapat “menghancurkan” psikologi orang-orang yang berani menjajalnya.
“Kali ini kami mencoba untuk sedikit masuk ke dalam ranah psikologis. Jika Outlast yang pertama ditujukan untuk merusak keteguhan pemain secara fisik, maka Outlast 2 dirancang untuk meruntuhkan mental pemain,” jelas Morin seperti dikutip dari engadget.com
Apa yang disampaikan oleh Morin ternyata benar. Berisikan konten dengan unsur violence yang divisualisasikan secara terang-terangan, Outlast 2 memang dirancang untuk melampaui standar game-game horror sebelumnya. Darah dan mayat yang ada di mana-mana, nuansa mencekam in-game yang terasa nyata, ditambah balutan gelap unsur religius membuat permainan ini semakin menantang untuk para hardcore horror lovers.
Dengan keberhasilan dari seri pertamanya, ditambah animo publik yang cukup besar, kemunculan Outlast 2 pun jadi makin layak ditunggu. Yang jadi pertanyaan apakah game ini akan berhasil menaklukkan mental para pemainnya, ataukah justru para pemainnya yang mampu menaklukkan permainan racikan Red Barrels ini? Kita nantikan saja peluncuran resminya.
Penulis: Gilang Fajar Septian
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: vgames.co.il
Sumber: pcgamer.com, engadget.com