JAKARTA, ULTIMAGZ.com- Festival kebudayaan Jepang, Ennichisai, kembali hadir di Little Tokyo, Blok M Square, Jakarta Selatan pada 13-14 Mei 2017. Acara yang sudah delapan kali diadakan di Indonesia ini menjadi ajang untuk memperkenalkan kebudayaan Jepang ke masyarakat Indonesia.
Pada tahun ini, Ennichisai mengambil tema “Challenge” dan terinspirasi dari pepatah Jepang nanakorobi yaoki, yang berarti tujuh kali jatuh, delapan kali bangun. Artinya, Ennichisai ditantang untuk meraih kesuksesan dan membawa perubahan positif pada acara yang kedelapan ini.
Salah satu pengunjung Ennichisai Hans Christian mengaku telah mengikuti acara tahunan ini sebanyak tiga kali. Menurutnya, Ennichisai 2017 tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Menurut gue, Ennichisai tahun ini kurang lebih enggak begitu jauh beda dari tahun lalu dari segi stand-nya. Tapi tahun ini paling yang beda cuman yang pengisi acaranya dan ada layanan penitipan barang yang menurut gue itu bagus banget buat pengunjung,” ujarnya.
Acara-acara yang dihadirkan pada Ennichisai 2017 memang tak kalah seru dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, ada beberapa idol group terkenal dari Indonesia yang mengisi acara di Little Tokyo ini, seperti JKT48 dan Shojo Complex. Tak hanya itu, para pengunjung yang berdatangan juga memakai kostum layaknya tokoh-tokoh anime terkenal.
Di samping itu, acara yang meraup lebih dari 200.000 ribu pengujung dan diramaikan oleh 150 stand setiap tahunnya ini memperkenalkan segala kebudayaan Jepang dengan beragam cara. Mulai dari segi kulinernya, ada banyak stand yang menjajakan jajanan-jajanan unik khas Jepang, seperti kakigori atau es serut Jepang dan ringo ame atau permen apel.
Ada juga stand-stand yang menjajakan stiker-stiker, action figure, dan kaos-kaos bergambar dari film-film anime Jepang yang terkenal, seperti One Piece, Naruto dan Attack on Titan.
“Harapan gue, semoga Ennichisai di tahun-tahun berikutnya lebih banyak kebudayaan Jepang yang bisa diperkenalkan di acara ini dan pengisi acaranya juga bisa lebih beragam lagi,” tutur Hans.
Penulis: Harvey Darian
Editor: Christoforus Ristianto
Foto: Harvey Darian
Sumber: Ennichisaiblokm.com