SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kisah pilu dirasakan Juventus yang kembali gagal meraih Si Kuping Besar. “La Vecchia Signora” harus mengakui keperkasaan Real Madrid yang menundukkan mereka 4-1 di National Stadium of Wales, Cardiff, Minggu (4/6/17). Gol yang dicetak oleh Casemiro, Asensio serta dua gol Ronaldo mampu merobek hati sang arsitek Juve Massimiliano Allegri.
Menarik jika menilik mengapa Madrid bisa unggul cukup jauh dari Juve. Padahal, data statistik skuat Allegri ini sebelum final adalah 3 kali kebobolan atau yang tersedikit di antara peserta Liga Champions lainnya di musim ini. Hal itu tak senada dengan Madrid yang kebobolan 17 kali sampai mereka masuk final. Aneh rasanya melihat Juventus yang sangat kokoh begitu mudah ditembus oleh barisan penyerang Madrid. Berikut analisa lima faktor yang membuat Juventus takluk dari Madrid.
Juventus Tidak Konsisten
Di babak pertama, Juventus begitu tenang serta berani melakukan serangan. Tak pelak, Madrid terlihat begitu kewalahan dan hanya mengandalkan serangan balik lewat Isco, Ronaldo, dan Benzema. Hal berbeda terjadi di babak kedua, Juve kerap salah umpan dan membuang kesempatan menyerang. Hal itu terbukti lewat gol Casemiro dan Ronaldo yang tercipta lewat kesalahan para pemain Juve yang salah membuang bola.
Dua Gelandang Sayap Juventus Tidak Efektif
Alves dan Alex Sandro terlihat terisolir di babak kedua. Dua full-back ini terlihat naik-turun membantu penyerangan dan pertahanan sehingga fisik mereka terkuras habis. Tak ayal, dua gol Madrid dituai dari sektor pertahanan yang dijaga Sandro, bahkan gol kedua Ronaldo didapat dari kesalahan Sandro saat salah membuang bola.
Juventus yang Tenggelam Di Babak Kedua
Tidak bisa dipungkiri tiga gol yang bersarang di gawang Gianluigi Buffon disebabkan fokus Juventus yang hilang. Gol-gol begitu mudah tercipta lantaran Higuain cs seperti bermain tanpa tujuan dan tempo yang jelas.
Pjanic yang dipercayai sebagai pengatur tempo seakan tidak berdaya karena terus dikawal oleh Casemiro. Mental juara Juventus juga tidak keluar di babak kedua. Sejak gol kedua, praktis Juventus mencoba keluar dan menyerang. Namun, tanpa pola yang jelas, serangan mereka dengan mudah diantisipasi oleh Marcello cs yang kemudian melakukan serangan balik dengan apik.
Gelandang Madrid Lebih Efektif di Babak Kedua
Isco cenderung lebih turun dan membantu sektor lini tengah Madrid meskipun posisinya sebagai sayap kanan. Pemain asal Spanyol ini terlihat bebas menggantung dan berlari hampir ke seluruh area pertahanan Juventus yang dijaga Bonucci, Barzagli, dan Chiellini. Gelandang Madrid juga lebih efektif dan tidak terlalu banyak memegang bola. Tercatat, akurasi umpan ketiga gelandang Madrid diatas 90%.
Madrid, Cepat dan Efektif
Memang sudah menjadi ciri khas Madrid bahwa permainan cepat dan efektif jadi andalan mereka. Hal itu terbukti melalui empat gol yang mereka lesakkan ke jala Buffon. Gol pertama diawali oleh serangan balik Madrid lalu diakhiri sepakan mendatar Ronaldo menyambut umpan tarik Carvajal. Gol balasan Juve melalui tendangan akrobatik Mandzukic sempat membuat Madrid meradang. Namun, Casemiro kembali membuat Madrid unggul.
Madrid memperlihatkan keperkasaanya usai Ronaldo kembali tundukkan Buffon melalui serangan balik mematikan memanfaatkan kesalahan bek Juve, Alex Sandro dalam membuang bola. Hasil akhir yang apik ditutup melalui gol Asensio lewat cutback Marcelo yang melakukan solorun dari pinggir lapangan.
Sekali lagi selamat untuk para pendukung Real Madrid atas pencapaian tim kebanggaannya yang merengkuh gelar keduabelas. Adapun bagi para pendukung Juventus jangan berkecil hati dan tetap semangat menyambut musim depan.
Kontributor : Fransiskus Narabeto Korohama, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMN 2016
Foto : Getty Images
Editor : Christoforus Ristianto