Guna merayakan dan menghargai pelestarian dan penciptaan musik di seluruh dunia, badan Record Store mengadakan sebuah acara bertajuk Record Store Day. Acara ini pun diselenggarakan selama dua hari, mulai dari 19-20 April. Pada hari pertama, Record Store Day diadakan di Monca Magiz, Kemang dengan menghadirkan sekitar 26 booth. Sementara, hari kedua pun diselenggarakan di selasar Hey Folks di mana hanya ada sekitar 10 booth.
Tak hanya itu saja, acara ini diadakan guna menunjukkan bahwa toko musik itu masih ada dan menghubungkan masyarakat penikmat rilisan berbentuk fisik seperti Vinyl dan CD sekaligus mendukung gerakan album fisik.
Record Store Day Indonesia pun berusaha menjadi salah satu dari banyaknya platform yang konsisten mendukung, mendorong, dan mendistribusikan karya-karya musisi lokal dan industri musik lokal. Hal ini bertujuan untuk menyatukan Indonesia melalui musik, mengangkat rasa bangga terhadap musik Indonesia, dan menghargai berbagai adegan bersama dengan semua pihak yang terlibat.
Acara ini pertama kali dilangsungkan pada 2007 lalu dalam sebuah pertemuan antara pemilik toko rekaman independen dan karyawan. Hal ini pun dijadikan sebagai cara untuk merayakan dan menyebarkan berita tentang budaya yang unik. Dalam hal ini, hampir 1000 toko kaset yang dimiliki secara independen di AS dan ribuan toko yang sama secara internasional.
“Melihat respon positif pada hari pertama, saya berharap acara seperti ini dapat terus konsisten diadakan setiap tahunnya,” ujar Satria, Pemilik Hey Folks.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Panji Septo Raharjo
Editor: Desy Hartini
Foto: Anthony Dennis[/box]