SERPONG, ULTIMAGZ.com – Jatuh pada Jumat (16/2/18), tahun baru Cina atau yang kerap disebut imlek membawa banyak pengharapan dan kebahagiaan baru bagi insan manusia. Bagi masyarakat keturunan Tionghoa, mereka dapat berkumpul bersama keluarga dan merayakan tradisi yang dilakukan secara turun-menurun. Masyarakat non-Tionghoa alias yang tak merayakan pun ikut berbahagia karena “kecipratan” jatah libur.
Banyak tradisi khas yang dilakukan menjelang imlek, mulai dari membersihkan rumah, memotong rambut, menyiapkan angpao, dan yang paling sering dilakukan adalah mencari tahu peruntungan pribadi pada tahun yang akan datang. Mencari tahu nasib peruntungan bisa dilakukan lewat berbagai cara, salah satunya adalah melalui shio.
Akrab di telinga, namun sebenarnya apa itu shio? Banyak juga yang bertanya-tanya, apakah semua orang termasuk keturunan non-Tionghoa juga memiliki shio?
Secara etimologis, istilah shio diambil dari lafal dialek Hokkian sheshio (Hanzi: 生肖, pinyin: shengxiao) yang artinya zodiak. Pada dasarnya, shio merupakan zodiak Tionghoa yang didasarkan pada tahun lahir seseorang. Ketika seseorang lahir di tahun tertentu, maka ia akan terdaftar sebagai pemilik shio yang berlaku pada tahun itu. Misalkan, orang kelahiran tahun 2017 yang merupakan tahun ayam akan menjadi pemilik dari shio tersebut.
Dengan demikian, setiap orang (termasuk non-Tionghoa) juga memiliki shio. Syukurlah, ternyata zodiak ala Tionghoa ini adil dan tak pernah membeda-bedakan manusia lewat jenis ras atau suku. Siapapun berhak memiliki shio dan bukan hanya orang-orang keturunan Tionghoa, walau sebagian besar orang yang memercayai shio merupakan keturunan Tionghoa.
Orang-orang Tionghoa memercayai bahwa tiap zodiak akan menorehkan ciri kepribadian yang berbeda dalam setiap orang. Mereka juga meyakini bahwa shio yang berlaku pada tahun itu memiliki hubungan dengan kehidupan pribadi mereka (rezeki, bisnis, asmara, dan kesehatan).
Jika zodiak Yunani memakai nama-nama dari rasi bintang seperti Aquarius, Capricorn, Aries, dan sebagainya, maka zodiak Tionghoa ini memakai nama-nama hewan. Tak sembarang hewan yang dijadikan nama shio, hanya 12 nama hewan yakni tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi yang digunakan dalam penamaan shio.
Alasan mengapa hanya kedua belas nama hewan ini yang dipakai pun terdapat banyak versi. Ada yang mengatakan bahwa ke-12 hewan ini memenangkan sayembara Kaisar Langit (Yu Huang Da Di [玉皇大帝]) untuk menyebrangi sungai. Ada juga yang menyatakan ke-12 hewan ini yang mengindahkan panggilan Sang Buddha sebelum pergi meninggalkan bumi. Namun pada intinya ke-12 hewan ini diyakini akan mewariskan sifat-sifat kepada manusia yang lahir pada tahun tertentu.
Setiap tahun akan dilambangkan dengan shio yang berbeda. Jika sudah sampai pada urutan ke-12 maka akan kembali ke urutan pertama dan terus-menerus membentuk siklus.
Banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang menjadikan ramalan shio sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan di hari yang baru (setelah imlek) atau juga sekadar hiburan. Kaitan shio dengan kehidupan pribadi seseorang memang masih menjadi sebuah hal yang kebenaran dan akurasinya dapat diperdebatkan. Namun tak ada salahnya untuk mengambil hal-hal baik yang dapat membuat diri lebih mengenal diri sendiri. Jika baik, dipercaya, sehingga dapat menjadi motivasi positif. Jika buruk, maka jangan dipikirkan, agar tidak membawa aura negatif untuk diri sendiri.
Tahun ini adalah tahun anjing tanah yang menurut MSN.com merupakan tahun yang menuntut tiap individu untuk fokus pada apa yang dikerjakan dan lebih percaya diri. Jadi, sudahkah kamu mengetahui shio dan peruntungan shio-mu di tahun ini, Ultimates?
Penulis: Diana Valencia
Editor: Gilang Fajar Septian
Sumber: CNN Indonesia.com, MSN.com, ChineseZodiac.com