SERPONG, ULTIMAGZ.com – Ilmuwan asal Indonesia Pitoyo Hartono ikut ambil bagian dalam pembuatan robot Gundam raksasa di Jepang. Ia adalah seorang profesor bidang jaringan saraf buatan di Department of Mechanics and Information Chukyo University, Jepang.
Pria asal Surabaya ini bekerja sama dengan profesor bidang Fisika Terapan Universitas Waseda Shuji Hashimoto selaku pimpinan tim untuk merancang agar robot Gundam raksasa itu dapat bergerak. Selain Pitoyo dan Hashimoto, tim juga terdiri dari anime director Yoshiyuki Tomino, produser film Katsuyuki Motohiro, dan creative technical director Seiichi Saito.
Cikal bakal pembuatan Gundam tersebut adalah Gundam Global Challenge (GGC), yaitu sebuah pencarian bakat dalam taraf internasional untuk merancang robot Gundam berskala penuh setinggi 18 meter dan membuatnya berpotensi untuk bergerak.
“Kami ingin agar orang-orang dari seluruh dunia bekerja sama untuk merealisasikan robot ini dengan limit science yang ada sekarang. Kami sadar robot yang dibangun akan jauh dari sempurna, tapi kami berharap ini bisa jadi tantangan untuk generasi berikutnya agar bisa bermimpi lebih jauh dan melampaui pencapaian sekarang,” ungkap Pitoyo, dilansir dari Tempo.co pada Jumat (23/11/18).
Robot tersebut akan diluncurkan di Gundam Factory, Yokohama. Selain itu, akan ada serangkaian pameran yang menampilkan proses desain. Yokohama dipilih sebagai tempat pameran karena merupakan salah satu kota pertama yang dibuka untuk berhubungan dengan dunia setelah era feodal di Jepang. Tak hanya itu, Yokohama juga dianggap sebagai titik masuk utama untuk berbagai ide dan teknologi baru.
“Yang ingin saya tekankan, ada kesalahpahaman bahwa ini akan dikembangkan sebagai senjata, mungkin karena sejatinya cerita Gundam adalah cerita perang. Ini tidak benar. Pesan yang akan kami angkat melalui media ini adalah kolaborasi, toleransi, dan perdamaian melalui sains,” tambahnya.
Pitayo mengatakan ingin menantang, terutama generasi muda, dari seluruh dunia untuk membangun robot raksasa ini. Karena dari segi teknis ada banyak sekali tantangan. Gundam ini sebanding dengan gedung bertingkat enam.
Pria asal Surabaya ini juga menjelaskan bahwa apabila tinggi manusia 180 cm, artinya Gundam tersebut 10 kali lebih besar dari manusia. Lebar dan dalamnya masing-masing 10 kali lipat, yang berarti volumenya 10 pangkat 3 kali manusia.
Karena bergerak, tim ilmuwan harus memperhitungkan momen inersia Gundam tersebut. Momen inersia adalah suatu barometer sukarnya sesuatu untuk bergerak. Momen inersia berbanding dengan 10 pangkat dua kali panjang dari suatu benda.
“Artinya kesulitan Gundam ini untuk bergerak 10 pangkat 5 kali dibanding manusia. Ini ada di luar scope dari teknologi robotik saat ini,” tambah Pitoyo. “Mimpi saya sendiri adalah membawa challenge semacam ini ke Indonesia dan memberi kesempatan untuk generasi muda di Indonesia untuk bermimpi dan berinovasi.”
Penulis: Xena Olivia
Editor: Hilel Hodawya
Sumber: tempo.co
Foto: gundaminfo