JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Sekolah Tari Gigi Art of Dance mengadakan pentas tarian musikal dengan judul Plastic Fantastic di Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada Minggu (03/03/19). Pentas yang terbagi menjadi dua kali pertunjukan ini mengangkat isu lingkungan terkait penggunaan plastik di dunia. Gigi Art of Dance berkolaborasi dengan rethink dan evoware untuk mengampanyekan hidup anti-plastik pada pentas ini.
Sutradara Plastic Fantastic Gianti Giadi menyampaikan bahwa setiap pertunjukan Gigi Art of Dance selalu membawa sebuah kampanye. Ia berpendapat bahwa setiap pertunjukan seni mampu menjadi wadah untuk memberi dampak yang positif bagi penonton.
“Aku percaya bahwa performing arts itu adalah sebuah platform dimana kita bisa sharing our positive thinking dan positive heart,” jelas Gianti.
Pemilihan tema ini diakui berdasarkan isu lingkungan yang sudah mulai banyak dibicarakan. Gianti ingin pentas ini bisa menjadi jalan terbaik untuk memberikan solusi untuk permasalahan ini.
“Mudah-mudahan dari sini semuanya bisa terinspirasi untuk mengurangi penggunaan plastik. Let’s do it!” tutur Gianti.
Pentas tarian musikal ini mengisahkan tentang seorang anak bernama Traya yang tinggal di dunia plastik. Ketika Traya ulang tahun, orangtuanya memberi kado seekor unicorn yang bernama Petunia. Dari Petunia, Traya mendapat banyak cerita tentang bahaya penggunaan plastik.
Salah satu cerita Petunia bercerita tentang Straw yang terbuat dari plastik namun hanya digunakan sekali. Straw lalu dibuang ke laut dengan sampah-sampah plastik lainnya. Di laut, Straw bertemu dengan Nurdles yang merupakan partikel plastik. Nurdles mengatakan bahwa memang nasib sampah plastik terbuang di lautan.
“Hanya ada 9% sampah plastik yang didaur ulang, sisanya seperti kita menjadi sampah plastik di lautan,” ujar Nurdles.
Mendapat cerita tentang bahaya penggunaan plastik, Traya langsung teringat dengan tempat tinggalnya yang semuanya serba menggunakan plastik. Ia ingin mengubah gaya hidup tersebut agar penggunaan plastik berkurang dan tidak membahayakan makhluk hidup yang lain.
400 penari yang menjadi pengisi acara pada pentas ini terbagi menjadi 12 koreografi yang merupakan kelas-kelas dalam sekolah tari Gigi Art of Dance. Penari-penari tersebut menggunakan kostum terbuat dari unsur-unsur plastik yang semakin memukau tampilan mereka. Salah satu tarian yang cukup mendapat sorakan penonton ketika murid dari kelas down syndrome menjadi penarinya. Murid down syndrome tersebut mampu menunjukan kemampuannya meskipun memiliki keterbatasan.
Penulis: Adrianus Dwi Octaviano
Editor: Hilel Hodawya
Foto: Devonseta Aldi