JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Siapa sangka memelajari hukum Newton di kelas dapat membantu rencana bunuh diri seseorang? Hal itulah yang diterapkan dalam kisah Liz Emerson sepulangnya dari sekolah yang dikemas dalam buku “Falling into Place”.
Rencana tersebut tidak berhasil. Liz berada di rumah sakit, dengan kondisi yang sekarat dan bisa meninggal kapan saja. Hal lain yang tidak dipikirkan Liz, adalah orang-orang yang dekat dengan dirinya. Bahkan kejadian yang menimpa Liz menarik perhatian orang yang tidak dekat dengannya.
Alur “Falling into Place” menceritakan waktu-waktu mendekati ‘kecelakaan’ yang menimpa Liz. Ceritanya memiliki alur yang maju dan mundur. Namun, pembaca tidak akan dibuat bingung dan bisa tetap mengikuti alur karena judul per bab hadir untuk membantu jalannya cerita. Ada beberapa bab yang membantu menjelaskan kejadian atau pemikiran Liz yang beberapa jam atau menit sebelum ‘kecelakaan’.
Hal yang menarik, cerita mengenai Liz diceritakan oleh sudut pandang campuran. Namun, pencerita tersebut selalu ada di tiap kejadian dalam hidup Liz, sejak masa kecilnya. Seperti yang bercerita adalah Liz, tetapi bukan Liz.
“Falling into Place” akan mengajak pembaca untuk menunggu bagaimana nasib Liz yang terbaring kritis di tempat tidur rumah sakit. Selain itu, pembaca juga akan dikenalkan dengan orang-orang sekitar Liz dan kronologi rencananya.
Novel “Falling into Place” ditulis oleh Amy Zhang dan rilis pada September 2014. Ketika merilis buku tersebut, Amy masih berumur 18 tahun. Karyanya memperoleh rating 3.9/5 dalam situs jaringan sosial buku Goodreads.com.
Melansir dari wawancara Amy dengan Publisherweekly.com, ia menerangkan kenapa memilih Hukum Newton dalam cerita seorang remaja SMA mencoba bunuh diri. Saat sedang mengerjakan satu proyek, ia menemukan satu kutipan dari Tolstoy yang membahas apa penyebab sebenarnya apel (dalam cerita Newton) jatuh.
“Setiap peristiwa disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak terbatas, tetapi pikiran kita terhubung untuk memperbaikinya. Saya pikir itulah yang membuat fisika di tingkat SMA, sangat konseptual,” jelas Amy dalam wawancaranya.
Amiy menambahkan, saat mempelajari fisika SMA kita harus fokus pada satu faktor, gravitasi, arah ataupun massa untuk menyelesaikan masalah. Hal tersebut membuat kita mengabaikan lainnya. Itulah yang menjadi inspirasi dari cerita Liz ini.
“Saya pikir hubungan antara fisika dan emosi adalah kesalahan di kepala kita,” katanya. Jadi, hadir faktor yang mencoba menyamakan satu efek dengan satu sebab.
“Falling into Place” pun terlah hadir terjemahan versi Bahasa Indonesia. Selain novel ini, Amy Zhang juga memiliki karya lainnya dengan judul “This Is Where the World Ends” yang sudah hadir sejak Maret 2016.
Penulis: Rachel Rinesya Putri
Editor: Hilel Hodawya
Foto: artsymusingsofabibliophile.com
Sumber: goodreads.com, publisherweekly.com