SERPONG, ULTIMAGZ.com – Acara tahunan Program Studi Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Commpress 2019 resmi membuka pameran karya jurnalistik di Function Hall (FH) Gedung A UMN, Senin (06/05/19). Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Commpress turut memamerkan karya jurnalisme suara lewat media podcast.
“Radio, kan, juga karya jurnalistik, cuma banyak yang enggak memamerkannya, jarang ada di exhibition. Makanya, dari radio itu kita ubah jadi lebih relevan ke anak muda. Salah satunya dengan podcast ini,” ucap Ketua Divisi Pameran Commpress 2019 Emanuela Lintang.
Lebih lanjut, Lintang menuturkan bahwa podcast dipilih karena mulai dilirik sebagai media alternatif yang terbilang mudah untuk diakses.
Selain podcast, pengunjung dapat menikmati karya jurnalistik lain dalam bentuk tulisan opini, karya fotografi, hingga film dokumenter. Bukan hanya menghimpun hasil tangan mahasiswa aktif Jurnalistik UMN dari berbagai angkatan, pameran tersebut juga menghadirkan pula 5 karya terbaik dari 3 kategori lomba Commpress 2019 yang diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi di Pulau Jawa dan Bali.
(Baca juga: Commpress 2019, Lebarkan Sayap ke Jawa-Bali)
Setidaknya ada tiga karya jurnalisme suara yang dibuat khusus untuk pameran ini. Ketiganya yang dibuat oleh mahasiswa UMN tersebut mengangkat tiga isu berbeda, seperti disabilitas, gender, dan nostalgia permainan zaman dahulu. Bagi pengunjung yang ingin menikmati karya-karya tersebut, panitia menyediakan dua buah tablet lengkap dengan headphone yang terpajang di area pameran karya lomba.
Ruang Independen tahun ini mengangkat tema Simplicity is a Common Ground. Menurut Penanggung Jawab Acara Commpress 2019 Wening Cahyani Nareswari, tema tersebut mengandung makna bahwa hal-hal sederhana yang terjadi di tengah masyarakat dapat membawa persatuan. Hal ini sejalan dengan tema besar Commpress tahun ini, yaitu Create to Unite yang menonjolkan makna persatuan di balik karya jurnalistik.
Senada dengan wanita yang akrab disapa Ires tersebut, Kepala Program Studi Jurnalistik UMN F.X. Lilik Dwi Mardjianto berharap pesan persatuan karya jurnalistik tetap relevan hingga masa yang akan datang.
“Tema yang diangkat sekarang menurut saya relevan, bahwa kreasi yang jurnalis-jurnalis hasilkan sebisa mungkin memicu persatuan, bukan perpecahan. Cukup relevan untuk tahun ini dan semoga tetap relevan untuk tahun-tahun berikutnya,” ujarnya dalam pidato pembuka Commpress 2019.
Pameran karya Commpress 2019 dibuka untuk umum mulai 6 Mei hingga 10 Mei 2019. Tak hanya pameran, Commpress turut dimeriahkan oleh rangkaian acara lainnya seperti bazar, lokakarya, seminar, hingga Young Journalist Award sebagai penutup rangkaian acara.
Penulis: Anindya Wahyu Paramita
Editor: Ivan Jonathan
Foto: Ergian Pinandita