SERPONG, ULTIMAGZ.com — Sudah lebih dari satu minggu, Glenn Fredly pergi meninggalkan kita semua. Musisi yang terkenal dengan tembang-tembang sendu dan romantis itu wafat pada Rabu (08/04/20) karena penyakit meningitis yang ia derita. Legenda musik itu kini telah tiada. Namun, kita tetap dapat mengenang Glenn lewat musik, aktivisme, dan semangat kemanusiaan yang ia bawa.
Dalam berbagai kesempatan, Glenn bicara tentang nilai-nilai kemanusiaan. Tentang persatuan, solidaritas, dan hak-hak asasi. Saya ingat menonton penampilan Bung Glenn di sebuah pentas seni pada 2018. Di atas panggung, ia bicara tentang persatuan dan keberagaman sembari menunggu lagu selanjutnya dimainkan.
“Indonesia kuat karena kita bhineka,” ujarnya.
Tak hanya di penampilan-penampilannya, Glenn juga membawa nilai kemanusiaan itu masuk ke dalam karyanya. Di album terakhirnya, “Romansa Ke Masa Depan”, yang rilis tahun lalu, musisi peraih 10 AMI Awards itu menyisipkan lagu berjudul Kemanusiaan, di mana ia berdendang soal hak asasi manusia.
Setiap insan di dunia
Berhak atas kebebasan diri
Setiap insan di dunia
Berhak atas kebahagiaan
Kemanusiaan betul-betul mencerminkan pria asal Ambon itu. Selama hidup, ia aktif terlibat dalam aktivisme terkait hak-hak asasi manusia. Mulai dari memberikan dukungan pada jemaat GKI Yasmin, memperjuangkan pembebasan tahanan politik Maluku dan Papua bersama Amnesty Internasional, hingga terlibat dalam Aksi Kamisan untuk menuntut penuntasan kasus-kasus HAM masa lalu. Dua lagunya; Sabda Rindu dan Nyali Terakhir, mengisi sound track film Surat dari Praha yang bercerita soal orang-orang yang hidup dalam pengasingan pasca runtuhnya Orde Lama.
Jejak aktivisme Glenn tak hanya seputar hak asasi, tetapi juga soal lingkungan hidup. Ia menginisiasi petisi #SaveAru untuk menolak alih fungsi Kepulauan Aru menjadi perkebunan tebu pada 2014 silam. Selain itu, ia juga menyatakan dukungan terhadap gerakan #BaliTolakReklamasi. Dari panggung Soundrenaline 2017 yang diadakan di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, ia menyerukan penolakan reklamasi Teluk Benoa.
Aktivisme Glenn tak berhenti di sana. Pada 2018, ia membentuk Komite Kami Musik Indonesia (KAMI) yang berfokus pada advokasi kebijakan di ranah permusikan. Berawal dari gerakan #TolakRUUPermusikan, KAMI kemudian menggelar Konferensi Musik Indonesia yang menghasilkan 12 rencana aksi untuk ekosistem musik yang lebih baik.
Segala kegiatan aktivisme Glenn dasari satu nilai yang selalu ia pegang; kemanusiaan. Dibanding seorang musisi yang aktif dalam kampanye kemanusiaan, saya lebih menganggap Glenn sebagai seorang aktivis kemanusiaan yang kebetulan berprofesi sebagai musisi. Hendaklah semangat kemanusiaan yang Bung Glenn tinggalkan senantiasa menyala setiap kali kita mendengar karyanya. Mengutip sepenggal lirik dari Kemanusiaan:
Kemanusiaan di hatimu
Kemanusiaan di pikiranku
Selamat jalan, Kaka Bung!
Penulis: Charlenne Kayla Roeslie
Editor: Maria Helen Oktavia
Foto: Felisitasya Manukbua
Sumber: tempo.co, tirto.id, cnnindonesia.com, mongabay.co.id, jakartapost.com