SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pijar 2021 mengadakan webinar dengan tema “Memperkenalkan Pentingnya Literasi di Dunia Perkuliahan” pada Sabtu (03/04/21). Pada kesempatan ini, penulis novel Dwitasari sebagai pembicara menekankan pentingnya literasi bagi pengembangan diri seseorang.
“Bacaan yang baik akan membuatmu jadi sosok yang lebih baik. Karakter kamu dicerminkan dari apa yang kamu baca,” ungkap Dwitasari. Ia menambahkan bagimana cara seseorang bersikap, bertutur kata, dan bertindak terhadap sekitar bisa dinilai dari apa yang dibaca.
Penulis “Raksasa dari Jogja” ini percaya bahwa apa pun yang telah dilihat dan dinikmati nantinya akan berdampak pada karakter seorang individu. Misalnya, dengan bacaan positif maka akan berpikir dengan lebih positif juga. Andaikan membaca bacaan yang buruk pun, isi di dalamnya bisa menjadi sebuah pembelajaran.
Dwitasari juga berpesan bagi para peserta yang masih mengenyam pendidikan di SMA, literasi yang baik akan menambah ilmu yang berguna saat memasuki dunia perkuliahan. Selain itu, rajin membaca dapat menambah wawasan hingga dapat menjadi seseorang yang menginspirasi bagi orang lain.
Bukan hanya membaca, menulis juga tidak kalah penting dengan membaca. Dengan menulis, seseorang bisa belajar untuk berpikir secara sistematis. Sikap tersebut diperlukan oleh mahasiswa saat mengerjakan tugas-tugasnya.
Penulis yang juga menulis novel “Tidak Pernah Ada Kita” ini juga mengatakan bahwa semua pelajaran yang ia paparkan tidak datang begitu saja. Namun, berdasarkan pengalamannya sendiri.
“Ketika aku berkuliah di jurusan sastra Indonesia, aku menemukan bahwa jurusan kuliah apapun harus banyak baca dan banyak menulis,” tuturnya saat membicarakan tentang karya ilmiah dan makalah.
Selain Dwitasari, Pijar 2021 juga mengundang dosen Strategic Communication UMN Nike Putri Yunandika. Berbeda dengan pembicara yang fokus pada literasi secara keseluruhan, ia memaparkan arti dan jenis literasi. Namun, Nike juga membagikan pengalamannya sebagai mahasiswa ilmu komunikasi.
UNESCO menyatakan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Lembaga itu juga memberi data tentang bagaimana minat baca masyarakat negeri hanya 0,001 persen. Jumlah itu sama dengan hanya satu dari 1000 orang yang minat membaca. Oleh karena itu, Pijar pun berkomitmen untuk membantu mengembangkan literasi dalam negeri yang masih rendah.
Selain itu, keinginan mengembangkan literasi Indonesia turut diwujudkan oleh kegiatan lain Pijar 2021, yaitu donasi. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembangunan perpustakaan mini di Yayasan Panti Asuhan dan Dhuafa Maktabul Aitam.
Penulis: Nadia Indrawinata
Editor: Andi Annisa Ivana Putri
Foto: Charles Putra